Terprovokasi, Pertandingan Bola di Konawe Nyaris Baku Hantam

Indosultra.com, Konawe – Pertandingan sepak bola antar Desa di Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung tegang. Para pemain dan penonton nyaris ricuh. Satu penonton provokator nyaris babak belur diamuk suporter tim.

Kejadian itu terjadi Pada Kamis (8/8/2024) dalam laga sengit antara tim lokal, Desa Galu dan Desa Puusangi, di Lapangan Kecamatan Anggalomoare, Desa Tabanggele, Kabupaten Konawe.

Insiden bermula dari ketegangan kedua tim saat bermain bola saat intensitas permainan dibabak pertama berlangsung tegang. Jual beli serangan dipertontonkan hingga akhirnya mulai terjadi pelanggaran keras. Satu pemain tengah dari Desa Galu harus menerima kartu merah dari wasit.

Keputusan wasit itu kemudian mengundang protes keras dari tim Desa Galu. Namun wasit mengatakan jika keberatan pihak tim diberi kesempatan memprotes ketika permainan selesai ke pihak panitia.

“Pak, nanti selesai pertandingan, boleh ajukan keberatan ke pihak panitia, “ujar salah satu pembantu Wasit dipingir lapangan.

Pertandingan di babak pertama berakhir 0 – 0. Hingga babak kedua dilanjutkan, permainan mulai semakin tegang. Tim Galu berhasil unggul 2 – 0 dari Desa Puusangi.

Pertandingan yang sebelumnya berlangsung dengan ketat dan penuh semangat dari kedua tim, tiba-tiba terhenti saat pemain dari kedua tim saling dorong dan adu mulut karena keberatan dengan pelanggaran yang diberikan wasit.

Tersulut emosi satu pemain Puusangi kemudian mengejar pemain Tim Desa Galu untuk memukul. Namun Wasit bersama dengan official pertandingan lainnya berusaha keras memisahkan para pemain yang terlibat dalam insiden tersebut sebelum situasi semakin memanas.

Situasi berhasil diredam dan dilanjutkan. Tak lama kemudian kericuhan kembali terjadi saat salah satu penonton memprovokasi pemain dan supporter tim dari luar lapangan. Permainan kemudian terhenti seketika. Aksi kejar – kejaran satu penonton provokator berlangsung heboh dan dramatis.

Provokator berhasil diamankan aparat keamanan dari amukan pemain dan penonton yang terprovokasi. Dengan sigap pihak keamanan yang bertugas segera membawa ke tempat aman menggunakan motor dan situasi berhasil dikendalikan. Namun akibat kejadian itu permainan bola yang menyisahkan 15 menit dibabak kedua terpaksa dihentikan demi keamanan.

Pihak panitia sudah melakukan mediasi dari kedua tim. Camat Kecamatan Anggalomoare, didampingi pihak keamanan pun turun lapangan melakukan imbauan kepada para pemain dan penonton agar menjaga kondusifitas dan sportifitas bermain. Agar perayaan HUT 17 bisa berjalan nyaman dan damai.

“Tahun lalu kita kecamatan Anggalomoare yang terbaik penyelenggaraannya, padahal kita padat, bagusnya mi kalau kita main bola kayak kemarin, tidak saling menyakiti, jangan muda diprovokasi, karna kalau seperti itu bisa – bisa penyelenggaraan lomba kita dihentikan, “Kata Camat Anggalomoare, Rusmin S Alaeka.

Dari pantauan awak media di lokasi, permainan sepak bola antar kedua tim dihentikan sementara.*(IS/B)

Laporan : Ramadhan

Koran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!