Telpon Terakhir Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal Kepada Ibu dan Keluarga

Telpon Terakhir Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal Kepada Ibu dan Keluarga
Proses pemakaman almarhum Letda Muhammad Ikbal.(Indosultra.com)

Indosultra.com, Unaaha – Almarhum Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal meninggal dunia akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyerang Pos Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Distrik Kenyam, Nduga, Papua yang sedang melaksanakan siaga senjata,Sabtu (26/3/2022) pukul 17.40 WIT.

Sebelum peristiwa tersebut terjadi, Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal sempat menelpon keluarganya pagi hari sebelum adanya kontak senjata dengan kelompok separatis teroris di Papua.

” Pagi hari sebelum kejadian, almarhum sempat menelpon untuk menanyakan keadaan ibu,” ujar Kaharuddin kakak ipar Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal saat di wawancarai awak media

Dalam percakapan singkat itu, almarhum menanyakan apakah ibu dan bapaknya sudah makan, serta meminta agar keluarga mengirimkan foto keluarga saat sedang makan bersama.

” Almarhum sosok yang sangat menyayangi keluarga, hampir setiap saat almarhum menanyakan keadaan seluruh anggota keluarga, menanyakan apa yang kami makan dan meminta setiap momen kami makan bersama dia dikirimkan foto,” ungkapnya.

Masih kata Kaharuddin, almarhum sejak kecil dikenal sebagai anak yang cerdas. Bahkan dia lulus diAkademi Militer sebagai lulusan terbaik pada tahun 2018 dan menjadi Komandan Pos (Danpos) Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Distrik Kenyam, Nduga, Papua.

” Bapak hanya petani serabutan, mungkin mustahil seorang anak Petani menjadi perwira tetapi dia anak yang cerdas dalam pendidikan masyarakat mengetahui itu,” jelasnya.

Telpon Terakhir Lettu Anm Mar Muhammad  Ikbal Kepada Ibu dan Keluarga

Impian Lettu Anm Mar Muhammad Ikbal untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah terlihat sejak dia masih kanak-kanak, setiap pedagang mainan yang melintas akan selalu diberhentikan dan hanya mainan tentara yang akan almarhum pilih.

” Setiap pedagang mainan yang lewat pasti ditahan, 6 pedagang yang lewat ditahan semua dan hanya mainan tentara yang dia ambil,” tandasnya.

Kini, anak itu telah pulang kepangkuan ibu pertiwi untuk selamanya bersama impian dan cita-citanya. Pergi untuk menunaikan janji bakti untuk negara dan kembali sebagai kusuma bangsa yang namanya akan selalu disebut dalam doa keluarganya.

Laporan : Febri

Koran indosultraKoran indosultra