Tanggap, DPRD dan Pemda Konut Turun Langsung Tinjau Korban Abrasi Pantai

Ketgam: Pemda Konut melalui Wakil Bupati Abu Haera dan jajarannya bersama pihak DPRD Konut diwakili Safrin saat turun meninjau lokasi yang terdampak gelombang tinggi serta abrasi pantai hingga menyebabkan sejumlah fasilitas warga rusah diwilayah Desa Madiodo, Tapuemea dan Mura Tinobu.(Indosultra.Com).

Indosultra.Con, Konawe Utara-Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD (Konut), turun langsung meninjau korban yang terdampak abrasi pantai.

Sebelumnya, curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini menyebabkan gelombang tinggi di perairan laut Konut. Akibatnya, terjadi abarasi pantai yang membuat sejumlah fasilitas masyarakat seperti rumah-rumah dan lainnya yang berada diwilayah Kecamatan Molawe, Lasolo, dan Sawa rusak.

Didampingi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Wakil Bupati Konut, Abu Haera menyampaikan, pihaknya bersama DPRD turun langsung lapangan untuk mengumpulkan data-data real yang terdampak bencana alam itu, untuk selanjutnya dilakukan penanganan sebagaimana mestinya.

Mantan Sekda Konut ini mengungkapkan dari hasil pantauan bersama tim pada Minggu, (30/5/2021), banyak terdapat rumah-rumah warga yang rusak. Tak hanya itu, beberapa fasilitas pemerintah yang diperbantukan di masyarakat juga terancam alami kerusakan.

“Seperti di wilayah Desa Mandiodo dan Tapuemea Kecamatan Molawe itu kita sudah lihat langsung banyak rumah warga rusak akibat abrasi pantai. Termasuk wilayah Muara Tinobu, Kecamatan Lasolo, disana ada home industri perikanan, coolstoring dan jembatan gantung yang harus kita tangani secepatnya agar tidak menimbulkan kerusakan dan kerugian,”kata Abu Haera dikomfirmasi, Senin (31/5/2021).

Ditambahkan, hasil yang telah diperoleh selanjutnya dikoordinasikan ke pimpinan daerah dalam hal ini bupati untuk dilakukan senergitas bersama DPRD melalukan penanganan secara bertahap, agar kedepannya jika gelombang tinggi muncul tidak menimbulkan kerusakan.

“Kami juga sudah koordinasi ke pemerintah desa yang terdampak untuk melakukan langkah awal. Kita menimbun dan dibuatkan turap terus kita timbun menggunakan batu. Meski tidak menyelesaikan secara keseluruhan, tapi pelan-pelan dapat mengurangi kejadian ini. Termasuk yang korban, untuk awal segera kita menanggulangi kebutuhan seperti sembako”ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Konut, Safrin mengatakan, persoalan tersebut menjadi perhatian serius baik dari Pemerintah dan DPRD untuk bersama-sama melakukan penanganan dan mengawal agar kedepannya tidak terjadi lagi. Baginya, tidak ada tawar menawar soal program yang berhubungan dengan kebaikan masyarakat.

“Seperti di Desa Muara Tinobu, saat kami meninjau disana ada home industri perikanan, coolstoring dan jembatan Gantung. Jika ini dibiarkan tidak ada penangan berpotensi kerugian yang mencapai puluhan milliyar, antara 30 sampai 50 miliyar,”terangnya.

“Tentunya harapan kita, kedepan masyarakat bisa membaik. Soal bencana tidak bisa kita hindari. Kami apresiasi karena pemerintah tanggap dan hadir disaat bencana ini terjadi. Kami dari DPRD tentu akan membantu mengawal program untuk sama-sama dilakukan perbaikan,”tutup Politisi Partai Golongan Karya ini.*(IS)

Laporan: Jefri Ipnu

Koran indosultraKoran indosultra