Sejak Banjir Melanda, Bersama Basarnas Kapolres Konut Gerakkan Personilnya Bantu Korban Banjir

Indosultra.Com, Konawe Utara – Sejak banjir melanda di beberapa wilayah di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Jumat 3 Mei 2024, Kapolres Konut, AKBP Priyo Utomo SH.,S.I.M menggerakkan personilnya untuk membantu para korban banjir.

Bersama Tim Basarnas Konut, tim Khatimbas yang dipimpin Kapolsek Asera, AKP I Kade Agus Budiyanto Ini terus siaga di lokasi banjir yang berada di wilayah Kecamatan Oheo, dan Asera.

Dilokasi, tim personil Polres Konut Dan Basarnas mengatur arus lalulintas, serta membantu masyarakat pengendara yang hendak melintas.

Sebagaimana diketahui, diwilayah Sabandete, Kecamatan Oheo, badan jalan sekira 300 meter terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Kondisi itu, membuat arus lalulintas lumpuh dan macet.

Para pengendara yang hendak melintas baik antar kabupaten dan provinsi harus menggunakan jasa pincara yang disiapkan warga sekitar.

Respon cepat dilakukan pihak Polres Konawe Utara turun langsung bantu masyarakat agar bisa melintas jalan yang sudah terendam banjir itu.

Kapolrres Konut, melalui Kapolsek Asera mengatakan, meski banjir melanda akan tetapi situasi arus lalulintas lintas tetap berjalan aman dan kondusif.

Dikatakan, tim dari Bhabinkamtibmas dan Satlantas diperbantukan di lokasi banjir untuk senantiasa membantu masyarakat, dan melakukan pengamanan arus lalulintas, serta monitoring terkait perkembangan situasi banjir.

“Kami dari Polres Konawe Utara siaga 24 jam untuk terus memantau situasi, serta membantu masyarakat,”kata Kapolres Asera, AKP I Kade Agus Budiyanto saat berada di lokasi banjir, Sabtu 4 Mei 2024.

Diwilayah Sabandete, Kecamatan Oheo antrian panjang kendaraan terjadi hingga 2 kilo meter. Hal itu disebabkan karena para pengendara harus menunggu antrian untuk bisa menyebrangi jalan yang tertutupi banjir.

Para pengendara yang hendak melintas harus menggunakan jasa rakit yang tarifnya berfariatif mulai dari Rp 50 ribu untuk roda dua dan Rp 500 ribu untuk roda empat.

Sementara di beberapa wilayah kecamatan lainnya, tepatnya Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera dan Desa Labungga, Kecamatan Andowia, beberapa rumah, fasilitas ibadah juga terendam banjir.

Bahkan, hasil panen masyarakat mulai dari padi, kacang jagung seluas keseluruhan ratusan hektar gagal total akibat diterjang banjir. Masyarakat petani alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.**(IS/B)

Laporan: Jefri

Koran indosultraKoran indosultra