Sebelum Raih WTP 4 Kali, Ruksamin Selamatkan Konut Dari Devisit Anggaran 300 Miliyar

Ketgam: Bupati Konut non aktif, Ruksamin saat melakukan foto bersama dengan Presiden RI, Jokowidodo. (Foto:Istimewah).

Indosultra.Com, Konawe Utara-Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), kini menjadi daerah terbaik se-Sultra dalam sistem pengelolaan keuangan. Berada diposisi peringkat pertama, selain mendapat pengakuan juga berhasil meraih penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sampai 4 kali berturut turut dari Badan Pemeriksan Keuangan (BPK).

Dampak dari prestasi itu, APBD Konut alami kenaikan drastis. Tercatat, 2016 lalu sebanyak Rp 700 miliyar lebih kini di 2020 menjadi sekitar Rp 923 miliyar. Selain itu, segala bentuk pembayaran terealisasikan dengan baik tanpa ada hambatan dan memiliki kelebihan silpa tiap tahunnya sekitar Rp 20 miliyar.

Capaian itu, tentunya menorehkan suksesnya kepemimpinan Bupati Konut non aktif, Ruksamin yang mampu menata sistem pengelolaan keuangan dengan baik tanpa ada campur tangan secara pribadi dan politik. Serta, memfungsikan keahlian sumber daya para Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai tupoksinya.

“Amanah masyarakat menjadi pegangan saya untuk terus bekerja dan berjuang membangun daerah. Prestasi yang telah kita capai, semua berkat doa dari seluruh masyarakat Konut dan kekompakan semua jajaran yang terlibat,”kata Ruksamin, Senin (27/10/2020).

Meski demikian, keberhasilan yang dicapai dalam menata sistem keuangan daerah tak semudah membalikkan telapak tangan, penuh perjuangan dan tantangan. Pasalnya, saat dilantik pada 2016 lalu Pemerintah Konut mengalami devisit anggaran mencapai Rp 300 miliyar.

Selain itu, seringkali mendapat disclaimer atau temuan oleh BPK saat melakukan audit baik dalam penggunaan anggaran kegiatan, aset dan lainnya. Situasi itu, menyebabkan segala bentuk proses pembayaran mengalami hambatan dan masalah lantaran keuangan daerah tidak stabil baik yang menggunakan APBD atau APBN.

“Waktu di 2016 sejak saya diberikan amanah banyak kendala yang harus saya tuntaskan, salah satunya memperbaiki keuangan daerah yang alami devisit sampai Rp 300 miliyar. Disitu, saya langsung bekerja ekstra bersama jajaran ASN yang saya beri tanggung jawab untuk menata semua mulai dari yang terkecil,”ujarnya.

“Status saya sebagai kepala pemerintah, saya jalankan sesuai kewenangan saya yang telah diatur dalam undang-undang. Sedikitpun saya tidak pernah lakukan interfensi diluar prosedur yang merugikan daerah,”tambahnya.

Memiliki pegalaman dalam berkepemimpinan mulai jadi anggota DPRD, Ketua DPRD, Wakil Bupati sampai dengan Bupati, Ruksamin yang bergelar sebagai doktor ini akhirnya mampu melepas daerah Konut dari keterpurukan anggaran dan meraih prestasi ODP dan WTP mulai tahun 2016 sampai 2020 ini.

“Kunci keberhasilan yang telah kita capai adalah usaha, kerja keras dan sungguh-sungguh bekerja untuk kemajuan daerah dan masyarakat. Sebagai manusia kita tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Namun, dari itu semua kita belajar untuk menjadi lebih baik lagi,”ucapnya.

“Diperiode kedua saya nantinya tinggal menuntaskan semua yang masih terhambat seperti, pembangunan infrastruktur. Juga terus mengembangkan pembangunan sumber daya manusia untuk menciptakan calon pemimpin masa depan yang profesional dan berkualitas,”tutupnya.**

Laporan:CR.

Koran indosultraKoran indosultra