Polres Konut Diminta Tangani Serius Oknum Pangkalan Nakal Yang Diduga Menimbun Gas Elpiji di Lambudoni

Indosultra.Com, Konawe Utara – Tidak berselang lama usai di beritakan adanya dugaan penimbunan gas elpiji 3 kilo oleh oknum pangkalan nakal di wilayah Desa Lambudoni, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, tim Polres Konut langsung turun lakukan pemeriksaan.

Sebanyak 3 orang tim Polres Konut dari Reskrim langsung mendatangi agen pangkalan gas elpiji yang di duga melakukan penimbunan itu, dan melakukan pemeriksaan kepada pemilik pangkalan.

Belum ada keterangan dari pihak Polres Konut soal tindak lanjut penanganan dugaan penimbunan ratusan gas elpiji 3 kilo ini sebab tengah dalam proses.

Dari pantau awak media, pasca turunnya di lokasi tim Polres Konut pangkalan tersebut terlihat sepi.

Sementara dari informasi yang diperoleh awak media, ratusan gas elpiji yang di duga di endapkan di dalam rumah belum di bawa oleh pihak kepolisian, melainkan masih ada di rumah pemilik pangkalan.

Masyarakat setempat berharap agar penanganan dugaan penimbunan gas elpiji 3 kilo ini betul-betul di lakukan oleh pihak Polres, melakukan tindakan tegas agar peroleh efek jerah.

Sebab, kelakuan pangkalan gas nakal ini sangat merugikan masyarakat dan telah terjadi sejak lama.

Juga masyarakat berharap pihak terkait seperti wartawan terus mengawal dan mempublikasikan kasus tersebut hingga ke pusat distributor gas elpiji.

“Kami minta pihak polres betul-betul tangani. Dan kami minta juga pihak-pihak lain untuk membantu mengawal,”ungkap Marwan kepada awak media, Kamis 20/2/2025.
Diberitakan sebelumnya, dugaan penimbunan gas elpiji tabung 3 kilo kembali terjadi di wilayah Desa Lambudoni, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penimbunan gas elpiji 3 kilo ini ditemukan di sebuah pangkalan atau agen penyalur gas elpiji di wilayah Desa Lambudoni.

Pergerakan pangkalan nakal ini tercium oleh warga sekitar yang curiga adanya permainan gas oleh pihak pangkalan.

Pasalnya, setiap kali gas datang dengan stok ratusan tabung warga tidak kebagian dengan alasan dari pihak pangkalan jika gas nya sudah habis terjual.

“Baru tadi malam datang jumlah banyak, tiba-tiba pagi kita mau datang beli ini di pangkalan ini sudah habis. Kan Tidak masuk akal,”kesal Marwan

Benar saja, saat warga melakukan pemeriksaan di pangkalan gas elpiji tersebut di temukan ratusan tabung gas yang masih berisi di simpan oleh pihak pangkalan di dalam sebuah rumah.

Situasi itu, sontak membuat warga setempat kaget dan langsung memviralkan ulah oknum pangkalan tersebut.

“Jadi ini saya lihat dia pura-pura buka kepalanya/penutup ini tabung gass, jadi seakan-akan sudah habis. Padahal Tidak masih tertampung, di timbun ini dalam rumah,”beberapa Marwan dengan nada tinggi.

Pihak warga setempat menuding pangkalan nakal ini melakukan permainan harga, di mana pihak pangkalan tidak menjual ke warga-warga, melainkan menjual ke kios-kios dengan harga yang jauh berbeda dengan harga pangkalan.

“Dia suplai di pengecer ini. Kalau harga pangkalan kan 20 ribu lebih. Sementara di harga pengecer dia jual 30 ribuan lebih,”ungkap Marwan.***

Laporan: Redaksi

Koran indosultraKoran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!