Indosultra.com, Kolaka Timur – Kampanye Dialogis Pasangan Calon Nomor Urut Satu (1) dengan Tagline “ASMARA” Abd Azis – Yosep Sahaka, disambut antusias oleh ratusan warga Desa Tumbudadio, Senin malam (03/11/2024). Acara ini menjadi kesempatan bagi masyarakat setempat untuk mendengarkan langsung visi dan misi pasangan calon tersebut.
Turut hadir dalam kampanye tersebut, Ketua DPD PAN Koltim Hj. Rahmatia Lukman, Ketua DPD PBB Koltim Ramli Madjid, tokoh pemekaran Koltim Arisman SE, tokoh masyarakat Amran, tokoh agama, serta tokoh pemuda, yang mendukung penuh keberhasilan pasangan Asmara. Selain itu, turut hadir pula Tim Milenial Asmara, unsur TNI/Polri, dan Panwascam Tirawuta, yang memberikan pengamanan selama acara berlangsung.
Dalam orasinya, salah satu tokoh masyarakat Desa Tumbudadio, Baharuddin, menegaskan keyakinannya bahwa kemenangan pasangan Asmara di desa ini bisa mencapai 80 persen.
“Semoga Allah SWT meridhoi niat kami masyarakat Tumbudadio untuk memenangkan Paslon Asmara, karena kami sudah merasakan dampak positif dari program-program unggulan mereka,” ungkap Baharuddin dengan penuh semangat.
Baharuddin juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang meresahkan, khususnya mengenai isu penjajahan.
“Kami tidak perlu berpikir panjang. Yang terpenting adalah menyatukan komitmen dan pilihan kita. Kita ini sudah nyaman hidup berdampingan selama bertahun-tahun di Kolaka Timur. Tidak elok rasanya jika narasi penjajah selalu diarahkan kepada pasangan Asmara,” jelas Baharuddin.
Dengan penuh rasa haru, Baharuddin menambahkan bahwa dirinya dan masyarakat lainnya tidak ingin dianggap sebagai pendatang atau penjajah. Ia meminta agar politik di Kolaka Timur dijalankan dengan santun, tanpa mengedepankan politik kesukuan yang dapat memecah belah.
“Kami sudah tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat Tolaki (pribumi), masyarakat Bali, Jawa, dan suku-suku lainnya yang ada di Kolaka Timur,” tambahnya.
Lebih lanjut, Baharuddin menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang dapat mengayomi semua golongan, tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergoda dengan calon pemimpin yang mengedepankan narasi perpecahan.
“Mari kita pilih calon pemimpin yang bisa mengayomi kita semua. Jangan sampai kita memilih pemimpin yang selalu mengeluarkan narasi-narasi yang memecah belah kita,” serunya.
Menurut Baharuddin, Bupati Abdul Azis adalah sosok yang sudah terbukti memperhatikan masyarakat hingga ke level desa dan dusun. Ia mengungkapkan bahwa selama puluhan tahun tinggal di Kolaka Timur, hanya Abdul Azis yang serius menuntaskan berbagai permasalahan masyarakat, termasuk infrastruktur seperti jalan.
“Seandainya bukan karena Abdul Azis menjadi bupati, lorong kami tidak akan diaspal. Jadi, pemimpin seperti apa lagi yang kita cari?” katanya dengan tegas.
Baharuddin kemudian mengajak masyarakat untuk bersatu dan memenangkan pasangan Asmara pada Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.
“Mari kita bersama-sama mendukung pasangan Asmara. Kita sudah merasakan manfaat dari program-program mereka. Tidak ada alasan untuk tidak memilih mereka,” pungkasnya.
Baharuddin mengingatkan bahwa pemilihan ini adalah momen penting bagi masa depan Kolaka Timur. Ia berharap masyarakat bisa memilih pemimpin yang membawa perubahan positif dan memperkuat rasa persatuan antarwarga.
“Kita sudah lama hidup bersama tanpa memandang suku dan agama. Ini saatnya kita memilih pemimpin yang dapat menjaga keharmonisan ini,” tutupnya.
Dukungan terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat, baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda. Semua sepakat bahwa Kolaka Timur membutuhkan pemimpin yang menjembatani Perbedaan menuju Persatuan serta dapat menjaga stabilitas dan melanjutkan pembangunan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Secara keseluruhan, kampanye ini menunjukkan bahwa pasangan Asmara memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat Kolaka Timur. Tidak hanya karena program yang mereka tawarkan, tetapi juga karena kedekatan mereka dengan rakyat dan komitmen untuk mengayomi semua golongan tanpa membedakan suku, agama, maupun ras.**
Laporan: Asrianto Daranga.
Leave a Reply