Politeknik Tridaya Virtu Morosi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun, Berikut Jurusannya

Indosultra.Com,Kendari – Politeknik Tridaya Virtu Morosi yang berada dibawah naungan Yayasan Andrew Zhu dan Tony Zhou membuka penerimaan mahasiswa baru (Maba) tahun ajaran 2023/2024.

Kampus tersebut memiliki 3 (tiga) program studi (Prodi), yakni teknologi metalurgi industri logam, teknik kelistrikan industri logam dan teknik sipil.

Direktur Politeknik Tridaya Virtu Morosi, Yuliadi Endani mengatakan, bahwa kampus yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu akan membuka pendaftaran mulai 14 Maret 2023 hingga 19 April 2023 dan akan dibuka lagi pada tanggal 2 Mei 2023 hingga 19 Mei 2023.

“Sementara untuk waktu pendaftaran dimulai pada pukul 09.00 – 15.00 WITA. Kampus ini juga merupakan pendidikan tinggi Vokasi, jadi praktik 70 persen teori 40 persen,” ujarnya Yuliadi melalui keterangan resmi, Rabu (15/3/2023).

Ia menjelaskan, jika proses pendaftaran telah rampung, maka dilanjutkan ke tahapan tes yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2023. Nantinya mahasiswa yang telah dinyatakan lolos, hanya akan dibebankan biaya kuliah per semester sebesar 20 persen.

“Selain itu mahasiswa yang telah selesai atau lulus dari ikatan dinas akan diberikan kesempatan bekerja langsung di Kawasan Industri Konawe. Adapun tempat pendaftarannya bisa dilakukan di SMA 1 tepatnya di Jalan WR. Supratman, Kota Kendari dan di SMA 4 yang berada di Jalan Ahmad Yani, Nomor 13, Kota Kendari atau lebih tepatnya di depan Kantor Telkom. Untuk biaya pendaftarannya sebesar Rp 50.000 per orang,” jelasnya.

Politeknik Tridaya Virtu Morosi akan menerima sebanyak 108 siswa dengan rincian, teknologi metalurgi industri logam 36 siswa, teknik kelistrikan industri logam 36 dan teknik sipil 36 siswa. Kampus tersebut bertujuan untuk mendidik dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan generasi muda dalam mewujudkan masyarakat Sultra yang lebih unggul, cerdas, terampil dan dapat bersaing dengan negara lain.

“Politeknik ini disiapkan sebagai link and match, atau titik temu antara industri dengan dunia pendidikan. Dimana Politeknik ini secara langsung menerapkan pembelajaran secara learning by doing atau belajar sambil melakukan praktek. “Sehingga lulusan ini menjadi lulusan yang berkualitas dan terampil,” pungkasnya.(b)

Laporan: Krismawan

Koran indosultraKoran indosultra