Indosultra.com, Kendari – Pembangunan pabrik pemurnian nickel (smelter) PT Tiran di Konawe Utara, terus mendapat dukungan dari elemen masyarakat dan mahasiswa. Perusahaan yang nantinya berfokus pada pemanfaatan sumberdaya lokal ini juga mendapat apresiasi Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PP PMKRI).
Rencana pembangunan smelter dipercaya akan membuka lapangan kerja seluas luasnya terutama kepada tenaga kerja lokal, sebab hal itu akan mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat. “Prinsipnya selama untuk kepentingan masyarakat lokal dan tujuannya baik, kita akan dukung langkah yang dilakukan oleh PT Tiran,” ujar Karlianus Poasa Ketua Lembaga Energi Dan Sumberdaya Alam PP PMKRI pada Kamis (8/7/2021).
Alumni Fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) tersebut juga meminta kepada PT Tiran agar lebih fokus pada pemberdayaan tenaga lokal yang ada di Konut. “Kita menolak jika tenaga kerja asing yang diutamakan atau diistimewakan, sudah waktunya masyarakat pribumi menjadi tuan di negaranya sendiri. Kita yang punya sumberdaya alamnya, dan kita percaya masyarakat kita punya kemampuan yang tidak kalah dengan tenaga kerja asing,” tegas Karlianus.
Mantan Ketua PMKRI Kendari ini yang saat ini berkiprah di tingkat nasional, mengatakan jika hal tersebut terlaksana maka pasti akan berbanding lurus dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi daerah. “PT Tiran harus menjadi pembeda, dan kami yakin semua pihak akan menyambut baik rencana yang baik untuk mendirikan pabrik ini,” lanjut pria yang disapa Charli ini.
Terkait izin pembangunan pabrik ini sendiri telah dilengkapi dan tertuang bahwa izin PT.Tiran lengkap dan tertuang dalam IPPKH No SK.301/KLHK/Setjen/PLA.0/6/2021. Dan izin IUP P No. 255/I/IUP/2021.
Hal itu dibenarkan oleh Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dinas ESDM Sultra menegaskan bila kelengkapan izin PT. Tiran Mineral sudah ada dan lengkap.
Diketahui bahwa saat ini Tiran Group telah melakukan investasi besar-besaran dalam suatu Kawasan Industri berbasis smelter nikel. Sebagai tahap pertama, perusahaan rising star yang sedang tumbuh pesat di wilayah timur Indonesia ini telah menandatangani kontrak pembangunan satu dari empat line smelter senilai Rp4,9 triliun antara PT Andi Nurhadi Mandiri (ANDM) dengan Tonghua Jianxin Technology Co. Ltd asal China. (b)
Laporan : Ramadhan
Leave a Reply