Menyayat Hati, Honorer Nakes Bawa Balita dalam Aksi Demonstrasi di Kantor DPRD Muna Tuntut Keadilan

Indosultra.com, Kendari – Pemandangan menyedihkan terlihat di depan kantor DPRD Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ketika sejumlah honorer tenaga kesehatan (nakes) melakukan aksi demonstrasi menuntut kejelasan dan keadilan data pengabdian mereka sebagai tenaga honorer terhapus. Pengabdian 4 sampai 10 Tahun terancam hilang selamanya dan tidak bisa mendaftar penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024.

Dengan penuh semangat namun dibalut rasa cemas, salah satu honorer tampak membawa balita yang di ayun dibawa pohon ditengah terik matahari yang menyengat demi menuntut hak-hak mereka yang ditelantarkan oleh Kantor Kepegawaian Daerah (BKD) Muna.

Mereka kecewa karena nama 426 nakes hilang saat mendaftar calon PPPK 2024 meski sebelumnya telah terdaftar dalam pendataan pra-finalisasi 2022. Padahal mereka sudah bekerja di atas 4 tahun hingga 10 tahun.

Raina, salah satu tenaga honorer yang menuntut hak nya sampai membawa balita perempuannya Arumi, yang masih berusia 3 tahun mengikuti aksi demonstrasi. Ia mengatakan sudah tiga kali membawa sang anak di lokasi demonstrasi.

“Sudah 3 kali anak saya bawa, dari 4 kali pertemuan untuk ke Raha, tapi yang hari ke 2 sempat saya tidak bawa karna anaku dia sakit, “ungkap Raina, saat dihubungi via telpon, Kamis (17/10/2024) malam.

Raina mengaku kecewa dengan perlakuan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Muna yang seolah tak peduli dengan nasib mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdi sebagai honorer. bahkan aspirasinya enggan untuk direspon.

“Aksinya di Kantor DPRD meminta kejelasan. Sebelumnya kita adakan demo dikantor BKD, tapi karna tidak ada solusi, kemudian demo lagi di BKN. Ada solusi tapi belum final, jadi kami menuntut di Kantor DPRD lagi, jadi anaku saya bawa juga, ” jelasnya.

Raina Honorer Bidan, pantang mundur memperjuangkan haknya sebagai tenaga honorer yang sudah mengabdi selama 4 tahun. Mulai tahun 2021 di salah satu Puskesmas yang ada di Bone, Desa Matombura, Kabupaten Muna, Sultra.

“Kami menuntut keadilan itu sampai 4 kali, karna data kami di BKN ada tapi di kasih centang biru (bleklis) ada tapi kenapa di BKD di hapus? miris nya ada yang mengabdi bahkan sudah sampai 20 tahun pak tetap di nonaktifkan, “ungkap Raina.

“Kami berharap semoga data – data yang telah dihapus itu semoga dikembalikan lagi, agar kami bisa ikut P3K untuk tahap 1 ini, data saya di kembalikan dan data teman – teman saya juga di kembalikan dengan total data nakes yang di nonaktifkan sebanyak 426 orang, “harap Raina.

Kehadiran balita dalam demonstrasi ini menjadi simbol dari beban yang dipikul para honorer nakes, di mana mereka tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga mereka. Suara lantang para honorer nakes menggema di sepanjang jalan, meminta keadilan dan pengakuan atas dedikasi mereka.

Aksi ini diharapkan menjadi titik awal bagi perhatian pemerintah untuk memperjuangkan nasib honorer nakes di Muna, yang telah lama berjuang tanpa pengakuan yang layak.***

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra