Indosultra.com, Kendari – Mahasiswa dan Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Halu Oleo (UHO) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengedukasian dalam peningkatan nilai ekonomis dalam limbah kulit pisang menjadi produk daur ulang di kawasan penjual gorengan kampus UHO.
Kepala Laboratorium Akuntansi FEB UHO, Nitri Mirosea, SE., MSi., MAAC., CFE., Ph.D mengatakan edukasi yang dilakukan di area kampus UHO karena mayoritas para penjual gorengan pisang
yang memproduksi gorengan pisang sebanyak rata-rata 10 sisir per hari. Sehingga banyak menghasilkan limbah kulit pisang setiap harinya, dan jika dikalkulasikan jumlahnya per-bulan dan per tahun menghasilkan limbah kulit pisang yang menumpuk dan tidak terolah.
“Limbah kulit pisang yang mudah ditemukan menjadikan sebagai potensi untuk tindakan pengelolaan lebih lanjut. Limbah kulit pisang memiliki lapisan yang kuat dan tak mudah rusak membantu dalam pengelolaan kemasan Bioplastik ini. Pemberlakuan pengedukasian kepada masyarakat ini diharapkan menimbulkan kesadaran dalam penambahan nilai ekonomis dari lomba kulit pisang ini,”lata Nitri Mirosea, Kamis (10/11/2022
Nitri menjelaskan bahwa hal yang dilakukan beberapa mahasiswa UHO tersebut merupakan bagian dari agenda pengabdian kepada masyarakat, dalam hal pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Lebih lanjutnya dirinya menyampaikan
UKM Saditasi telah mampu melakukan inovasi produk usaha yang kreatif yaitu SAMPAi (Sustainable Packaging Dari Kulit Pisang, Ciptakan Produk Ramah Lingkungan). SAMPAi adalah Sebuah brand usaha yang menciptakan produk ramah lingkungan dengan pemanfaatan limbah yang nanti diharapkan dapat menggantikan penggunaan berbahan kertas, kain dan plastik dengan memperhatikan model desain yang kekinian dan estetika tanpa menghilangkan maksud fungsi aslinya. Manfaat dari kegiatan usaha ini meningkatkan nilai modis dan ramah dari penggunanya karena pahaman kepedulian kepada lingkungan tampak indah digadaikan bersama produk SAMPAi.
“Diharapkan nantinya bagi tim penyusun, merupakan langkah yang bisa digunakan untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dan melalui kegiatan ini mahasiswa bisa mengeluarkan ide-ide inovatif yang bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha yang membawa keuntungan,”lanjutnya.
Nitri menambahkan pengolahan limbah kulit pisang ini akan menjadi barang yang bernilai, yang awalnya kulit pisang hanya sebuah limbah yang dapat kalian temui di jalan, kini dapat dimanfaatkan menjadi suatu benda yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk tote bag.
“Dengan usaha produk tote bag dari kulit pisang ini akan dapat membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka serta bagi usaha kemitraan, penggunaan sistem kemasan lingkungan pada merek usaha menaikkan nilai identitas suatu merek usaha karena mencirikan arti dari kemasan itu sendiri bagi lingkungan,”tutupnya.(b)
Laporan: Ramadhan
Leave a Reply