Ketgam: Wakil Bupati Konut, Abu Haera saat memberikan sambutan di acara Sosialisasi Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembanguan Tanggul Banjir Sungai Lasolo di Kelurahan Asera dan Desa Walasolo, Kecamatan Asera. (Indosultra.Com).
Indosultra.Com, Konawe Utara-Lobi Pemerintah Daerah (Pemda), Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk pembangunan tanggul penanganan banjir sungai lasolo akhirnya diamini pihak Pemerintah Pusat. Dari data yang dihimpun awak media Indosultra.Com, anggarannya sekitar Rp900 miliyar.
Hal itu dibuktikan dengan berlangsungnya sosialisasi tim persiapan pengadaan tanah pembanguan tanggul banjir yang berlangsung di Balai Kantor Kecamatan Asera, Jumat (27/8/2021).
Kegiatan itu, dihadiri langsung Bupati Konut, Ruksamin melalui Bupati Konut Abu Haera bersama para Asisten, Pemerintah Provinsi, Perwakilan Kementerian PUPR dan Balai Sungai, Pemerintah Kecamatan, Lurah, Desa, Tokoh masyarakat dan para pemilik lahan Kelurahan Asera dan Desa Walasolo tempat akan didirikan tanggul tersebut.
Mengawali sambutan diacara itu, Asisten l Pemprov Sultra, Muhammad Iliyas, mengatakan, sosialisasi yang berlangsung merupakan salah satu tahapan proses, untuk berkoordinasi kepada masyarakat pemilik lahan tempat akan didirikannya dam tersebut, termasuk harga tanah dan kompensasi.
“Pelaksanannya, ditindak lanjuti melalui SK Gubernur Sultra tentang persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan tanggul Sungai Lasolo. Kalau ini selesai, dari balai sungai dan kementerian PUPR akan melakukan pembanguan tanggul,”kata Muhammad Iliyas diacara itu.
Diungkapkan, program tersebut datang berdasarkan hasil perjuangan Pemda melalui Bupati Konut, Ruksamin dan jajarannya. Yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bencana banjir. Dari data diperoleh, di Konawe Utara persoalan banjir telah melanda sejak tahun 1977 atau sudah 44 tahun.
“Pembanguan tanggul ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat baik dari sisi kehidupan, ekonomi dan lainnya. Kita harap ada pemahaman bersama agar semua perosesnya berjalan baik dan lancar. Tidak terpengaruh oleh oknum-oknum yang sengaja menghalangi program ini,”ujarnya.
“Sosialisasi ini juga, agar masyarakat tau proses pengadaan tanah sampai pembangunan tanggul dan tahapan-tahapannya. Sertifikat dan SKT menjadi dasar untuk mengetahui kepemilikan lahan. Tahapan berikutnya adalah tahap pelaksanaan,”tambahnya
Membuka sosialisasi itu, Wakil Bupati Konut, Abu Haera menyampaikan realasasi pembangunan tanggul sepanjang 14 kilo meter. Titiknya, dimulai dari jembatan besi asera sampai diwilayah Puusli Kecamatan Andowia.
“Kita sosialisasi untuk di sampaikan kepada kita semua mengenai pengadaan tanah, legalitas dan lainnya. Kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau masyarakat kita tidak bersatu, terkhusus pada pemilik lahan. Yang jadi catatan penting, ini demi kepentingan kita semua. Pak bupati sudah berjuang sekarang mari kita pikirkan bersama,”ucapnya.
Mantan Sekda Konut ini menambahkan, realisasi ganti rugi pemilik lahan akan dilakukan pada bulan oktober 2021 ini kemudian dilanjutkan dengan pembangunannya. Dipastikan, dengan adanya tanggul tersebut nantinya Konut bisa terbebas dari banjir.
Diuraikan, Konut banjir besar pertama tahun 1977, 1 orang korban jiwa, kemudian tahun 1996, jembatan asera yang di bangun hancur. Jembatan aseransudah dibangu ke 3 kalinya, banjir kedua wilayah Walalindu dan Tapuwatu habis disapu banjir. Kemudian, tahun 2006 karena banjir masyarakat di relokasi. Selanjutnya tahun 2019, rumah masyarakat habis.
“Inilah yang harus kita pikirkan. Apakah kita mau ini terulang kembali terus menerus datang banjir di sapu banjir. Saya harap kita pahami dan mendukung jangan terpengaruh dengan hasutan-hasutan orang,”tutupnya.**(IS)
Laporan: Redaksi
Leave a Reply