Indosultra.com, Unaaha – Puluhan aparat Desa se Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara mengikuti pelatihan pelestarian adat Puutobu dan Pabitara di salah satu hotel di Kendari, Kamis (29/12/22).
Pelaksanaan pelatihan pelestarian adat Tolaki, Puutobu dan Pabitara tersebut dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 28 – 30 desember 2022 yang diikuti oleh para kepala desa se Kecamatan Latoma, tetua adat atau Pu’utobu, pembawa adat atau Pabitara serta beberapa tokoh masyarakat.
Ginal Sambari selaku narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan, pelatihan pelestarian adat dan budaya ini untuk melestarikan dan mengembangkan adat istiadat suku Tolaki di era modernisasi.
“Jika ini dibiarkan pelestarian adat istiadat Tolaki tidak dikembangkan, berarti kita menginginkan adat kebiasaan kita ini menjadi punah, sehingga dari sekarang kita menata dengan menghadirkan kembali masyarakat terutama para pelaku-pelaku adat agar mereka tetap melaksanakan adat istiadat sebagai alat pemersatu khususnya suku Tolaki, ” jelasnya.
Ginal yang juga ketua Komisi I DPRD kabupaten Konawe juga mengatakan, tata cara dan pelaksanaan adat Tolaki dalam setiap kegiatan di masyarakat agar diseragamkan sehingga tercipta nilai-nilai keaslian, tidak tergerus oleh pengaruh zaman serta adanya kepastian hukum. ” Sekarang ini kita himpun dulu orang-orang tua, untuk menyamakan persepsi terutama pelaksanaan adat istiadat Tolaki, setelah itu baru kita turunkan kepada generasi muda,” terangnya.
Ginal berharap agar pelatihan seperti ini bisa diprogramkan, dan pelestarian adat Tolaki ini baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten dalam rangka pelestarian adat istiadat suku Tolaki serta pemberdayaan masyarakat.
“Harapan kami adalah kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai disini, namun kegiatan ini harus berkelanjutan karena masih banyak hal-hal yang perlu disampaikan kepada masyarakat dalam hal pengembangan dan pelestarian adat istiadat suku Tolaki,” tutupnya.
Salah satu Pu’utobu dari desa Lalowata, Rudin mengaku sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan pelestarian dan pengembangan adat istiadat suku Tolaki, khususnya Pu’utobu dan Pabitara.
“Yang tadinya kami belum begitu memahami tata cara pelaksanaan adat perkawinan suku Tolaki, namun setelah dilaksanakan pelatihan dengan praktek langsung bagaimana tata cara memberikan pemahaman kami tentang hal tersebut semakin meningkat,”jelasnya.
Rudin juga menyampaikan bahwa selepas dari pelatihan pelestarian dan pengembangan adat Tolaki ini, dirinya selaku pelaku adat dapat mengimplementasikan hasil pelatihan tersebut di desanya. (b)
Laporan : Febri
Leave a Reply