Lantik 63 Kepala Sekolah, Ini Penegasan Kadis Pendidikan Konut

Kadis Pendidikan Konut Saat Melantik 63 Kepala Sekolah

Indosultra.Com, Konawe Utara -Sebanyak 63 Kepala Sekolah SD dan SMP Lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) resmi dilantik oleh Bupati Konut melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konut, Asmadin.

Pelantikan tersebut dilaksanakan di Aula SMPN 2 Asera Jumat, (28/07/24).
Hal itu berdasarkan surat keputusan Bupati Konut Nomor 423 tahun 2024 tentang pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah lingkup Pemda Konut.

Usai melakukan pelantikan dan mengambil sumpah jabatan Kepala Dinas Pendidikan Konut, Asmadin S.Pd.,MM dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para pimpinan sekolah yang baru saja telah dilantik itu.

“Selamat. Semoga amanah yang diberikan kepada bapak ibu bisa dilaksanakan dengan baik. Bersama dengan Pemerintah terus memajukan kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di Konawe Utara,”katanya diacara itu.

“Untuk bapak, ibu yang hari ini telah dilantik adalah bukan hal yang luar biasa tetapi hal yang biasa, karena itu merupakan suatu tugas negara yang harus kita lakukan dan ini adalah amanah undang-undang yang harus dilaksanakan,”tambahnya.

Mantan Kabag Umum Setda Konut ini juga menyampaikan, yang perlu diketahui bahwa pelantikan yang berlangsung, bukan semata-mata ditentukan oleh kepala dinas, tetapi sebagian besar adalah hasil monitoring dan evaluasi para pengawas atas kinerja seluruh pegawai lingkup Dinas Pendidikan Konut.

“Perolingan hari ini, salah satunya yang telah bertugas sudah lama maka kita rolling dan kita segarkan, supaya apa yang dilaksanakan disekolah selama ini itu bisa ada inovasi-inovasi baru yang bisa kita kembangkan,”ujarnya.

“Memberikan kesempatan kepada yang lain untuk bersama-sama mengembangkan inovasi dan program kerja dibidang pendidikan,”jelasnya.

“Dalam permendikbud telah diatur terkait dengan penugasan kepala sekolah sebagai tugas tambahan, jangan lagi besok-besok ada yang menyampaikan bahwa ini ada unsur politiknya, itu sama sekali tidak ada,
guru adalah tugas profesional yang harus kita laksanakan,”sambung Asmadin.

Ia menyampaikan, saya selaku pimpinan instansi terus berupaya mendorong kemajuan dan pengembangan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, serta kualitas tenaga pendidik.

“Mari saya ajak bapak dan ibu untuk lebih bekerja profesional sesuai dengan tupoksi masing-masing,”terangnya.

Lebih jauh disampaikan, penekanannya sangat jelas didalam sumpah pelantikan adakah mampu menjaga rahasia jabatan. Bukan hanya itu, tetapi rahasia yang diberikan pimpinan daerah dan sekda termaksud rahasia jabatan yang ada disekolah dapat dipelihara dengan baik.

Selanjutnya, yang telah diberikan amanah, ia meminta untuk terus berkolaborasi bersama guru-guru disekolah. Itu semua adalah teori menajemen mengelolah suatu organisasi aturan disekolah.

“Kita masih bisa meminimalisasi.
Saya minta kepada yang diberikan amanah hari ini jangan merasa bahwa saya hari ini dilantik merasa hebat,”ucapnya.

Olehnya, sangat dibutuhkan pemikir-pemikir untuk di fungsikan semuanya. Melibatkan semua tanpa tebang pilih. Memberikan kewenangan bendahara dan admin agar sistem bisa berjalan dengan baik.

“Jadi saya minta dan saya harapkan ini adalah tahun politik jangan ada yang melakukan politik praktis, mari kita pelihara dan perbaiki sekolah kita,” tutupnya.**(IS/ADV/A)

Laporan: Jefri

Koran indosultra