Indosultra.com,Kendari – Sempat ditolak saat melapor di Kepolisian, korban penipuan bernama Krisna (31) berhasil menemukan barangnya miliknya di TIKI cabang Kota Kendari, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Puuwatu, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (9/2/2025).
Krisna yang bekerja di bagian pemasaran handphone di Kota Kendari menjadi korban penipuan dari customer misterius. Ia mengadu ke Polsek Poasia tetapi justru diarahkan ke Polda Sultra. Alasan oknum polisi di sana, tidak ada alat pendeteksi yang bisa melacak barang yang dicari.
“Alasannya, tidak ada alat untuk cek itu handphone yang dibawa. Makanya saya disuruh ke polda. Padahal saya hanya butuh lembaran aduannya,” ucapnya, Senin (10/2).
Di Polda Sultra juga, Krisna mendapatkan pelayanan tidak memuaskan. Lembaran aduan yang dibutuhkan tidak diberikan. Bahkan, Krisna disuru mencari dan berusaha sendiri dulu. Alasan oknum polisi di sana, ada kejadian yang sama dan barang yang dicari ditemukan di tempat pengiriman barang.
“Begitu alasannya. Makanya disuruh cari sendiri dulu, saya keliling mi sama sepupuku. Tidak ada polisi yang temani saya,” paparnya.
Setiap memasuki jasa pengiriman barang, langkah Krisna selalu terkendala. Sebab, tidak ada lembaran aduan yang diterima dari polisi untuk menguatkan dirinya melakukan pencarian.
Lantas, Krisna pun meminta arahan kepada rekannya. Dari rekannya, dia diarahkan ke Polresta Kendari dan aduannya langsung diterima penyidik di sana. Lewat lembaran aduan itu, langkah Krisna berjalan lancar.
“Saya bawa-bawa itu lembaran aduan, makanya mudah mi sa jalan. Sa direspon mi sama pihak pengiriman kalau ada yang saya tanya,” bebernya.
Petunjuk awal yang ditemukan Krisna adalah foto ojek online (ojol) yang diam-diam diambil oleh resepsionis RSUD Kota Kendari. Diketahui, di rumah sakit itu, Krisna menyimpan handphone dan diarahkan pelaku agar mengambil uangnya di Swiss Bell Hotel Kendari. Belakangan terungkap, ia ditipu oleh customer misterius.
“Di sini kesalahan ku, saya lalai dan terlalu mudah percaya di sini,” sesalnya.
Kemudian, Krisna menelusuri ke komunitas ojol di Kota Kendari. Ternyata, ojol yang mengambil barang tersebut bernama Nandar. Setelah mendapat informasi dan berkomunikasi dengan Nandar, barang tersebut ternyata dibawa ke Indomaret Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
“Itu barangku (handphone) dibawa sama ojol nama Nandar. Dia hanya diarahkan juga sama itu pelaku,” bebernya.
Krisna pun bergegas menuju Indomaret tersebut. Di sana, ia berkoordinasi dengan kasir. Hanya saja si kasir mengaku bahwa barang yang ada di sana sudah diambil oleh ojol yang lain. Untungnya, si kasir mengambil gambar ojol tersebut.
“Saya lanjut cari tahu lagi itu ojol. Ada mi fotonya. Di sini mi saya kewalahan karna tidak ada yang kenal ini ojol. Ada mi polisi dari Polresta Kendari yang temani saya dan teman-teman ku bantu sebar ini fotonya ojol,” tambah Krisna.
Penelusuran terhadap ojol tersebut membuahkan hasil. Si ojol diketahui bernama Herbin, dari Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari. Krisna pun meminta bantuan Polresta Kendari agar menemui dan menggali informasi terhadap Herbin.
Dari Herbin, polisi berhasil menemukan titik terang. Ternyata barang yang dicari dibawa ke TIKI cabang Kendari. Personel Polresta Kendari pun bergegas menuju lokasi itu agar pengiriman barang digagalkan.
“Untung itu yang di TIKI, dia baku kenal sama orang Polresta Kendari. Makanya cepat juga dikoordinasikan,” lanjut Krisna.
Hanya saja, pihak TIKI cabang Kendari mengaku bahwa barang yang dibawa oleh ojol bernama Herbin sudah dibungkus dan telah berada di Bandar Udara Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Rencananya akan dikirim ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Mengetahui ada salah satu barang hasil kejahatan yang akan dikirim, pihak TIKI cabang Kendari membatalkan pengiriman paket tersebut. Kemudian, barang itu diambil dari bandara, lalu diserahkan kepada pihak Polresta Kendari.
Setelah dicek, ternyata benar, barang tersebut adalah handphone jenis Samsung, milik Krisna. Penelusuran pun tuntas. Polresta Kendari selanjutnya menyerahkan barang tersebut kepada Krisna. Raut bahagia Krisna pun terpancar di wajahnya setelah perjuangannya membuahkan hasil.
Meskipun mendapat tantangan saat aduan awalnya dilayangkan di Polsek Poasia dan Polda Sultra, Krisna mengaku bahwa semuanya adalah pembelajaran untuk dirinya.
Ia juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dirinya sehingga masalah yang menimpa dirinya cepat selesai.
Krisna juga percaya, masih ada polisi baik yang ada di Kota Kendari dan benar-benar menjalankan tugas, serta ingin mengabdikan diri untuk masyarakat.
“Terima kasih kepada yang sudah membantu saya, pihak resepsionis RSUD Kota Kendari, kasir Indomaret di Jalan Ahmad Yani, para teman-teman ojol, TIKI cabang Kendari, polisi yang menerima aduan dan menemani saya sampai masalah ini tuntas, terutama para netizen yang memberikan dukungan di kolom komentar,” tegasnya.
Terkait aduan Krisna ditolak polisi, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian mengklaim tidak menolak aduannya. Ia menjelaskan, pelapor datang ke SPKT Polda Sultra melaporkan permasalahannya dan diterima oleh anggota piket SPKT.
Setelah mendengar kronologi kejadian, petugas piket mengantar pelapor ke piket fungsi Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Sultra untuk mendapatkan konseling lebih lanjut, mengingat kasus tersebut berkaitan dengan dugaan penipuan online.
“Setelah menyimak kronologi peristiwa yang akan dilaporkan, untuk percepatan profiling pelaku dan efektivitas penanganannya. Piket konseling menyarankan pelapor terlebih dahulu mengecek resi pengiriman barang di salah satu jasa pengiriman terdekat. Setelah itu, pelapor diminta kembali ke Polda untuk dibuatkan laporan resmi,” ucapnya.
Setelah meninggalkan Polda Sultra, Iis mengklaim bahwa pelapor ditunggu-tunggu oleh piket jaga maupun piket konseling, tetapi pelapor tidak kembali ke SPKT Polda Sultra, dan justru ke Polresta Kendari.
Sama halnya dengan Kapolsek Poasia, AKP Jumiran, ia mengaku bahwa korban diarahkan ke Cyber Polda Sultra sebab belum ada alat yang bisa mendeteksi handphone di sana.
“Kami langsung arahkan ke Polda Sultra supaya cepat ditelusuri nomor-nomor yang berkomunikasi dengan pelapor. Karena di sana lengkap alatnya,” tutupnya.
Laporan: Krismawan



Leave a Reply