Ketgam: Tim dari Dinas Pendidikan Konut dan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sultra saat meninjau progres pembangunan gedung sekolah yang rusak akibat banjir.(Indosultra.Com)
Indosultra.Com, Konawe Utara-Perbaikan infrastruktur yang terkena dampak banjir bandang pada 2019 lalu terus dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Salah satunya, fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.
Bekerjasama pihak Kementerian PUPR, 9 unit pendirian bangunan gedung permanen dan fasilitas sekolah yang rusak parah akibat dihantam banjir bandang, kini masuk tahap finishing dan siap digunakan setelah sebelumnya dikerjakan secara betahap.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Konut, Lapeha melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Konut, Hartawan mengatakan, sekolah yang masuk data perbaikan rata-rata memperoleh bantuan bangun baru, dan langsung ditangani oleh pihak Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sultra.
Pria bergelar magister pendidikan ini mengungkapkan, 9 sekolah yang dimaksud antara lain, SD 9 Asera, SD 3 Oheo, SD 4 Oheo, SD 5 Oheo, SD 2 Wiwirano, SD 2 Wiwirano, SMP 1 Asera, dan SMP 1 Satap Andowia.
“Beberapa hari lalu kami dari Dinas Pendidikan bersama tim dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sultra turun meninjau progres kegiatannya. Dan alhmadulillah sudah tahap finishing. 2022 sudah siap digunakan,”kata Hartawan saat memberikan keterangannya, Jumat (26/11/2021).
Terkait proses belajar mengajar siswa dan guru, Hartawan sapaan akrabnya menyampaikan, sejak terkena dampak banjir guru dan siswa melangsungkan proses belajar mengajar di beberapa tempat seperti, di Hunian sementara (Huntara) dan balai desa.
“Alhamdulillah, 2022 siswa dan guru sudah bisa manfaatkan gedung sekolah baru. Untuk anggaran pembangunannya ini bersemuber dari APBN Pusat. Tentu ini merupakan hal yang baik, untuk mendorong kemajuan pendidikan di Konawe Utara yang lebih berdaya saing,”ujarnya.
Peran kerja Pemda Konut dibawah kepemimpinan Bupati Konut, Ruksamin membangun jaringan ke Pemerintah Pusat memberikan dampak positif baik bagi dunia pendidikan diwilayah itu.
Apresiasi besar diberikan oleh Pemerintah Pusat atas kepedulian yang tinggi menuntaskan persoalan daerah akibat bencana alam yang terjadi seperti bangunan sekolah, jembatan besi penghubung di Asera dan pembangunan tanggul penahan banjir sepanjang 14 kilo meter yang rata-rata direalisasinya melalui komunikasi ke tingkat pusat.**(IS)
Laporan: Jefri Ipnu
Leave a Reply