Kolaka Timur Siap Terapkan Konsep Forest City, Bupati Abdul Azis Dukung Perencanaan Kota Ramah Lingkungan

IndoSultra.Com, Kolaka Timur – Bupati Kolaka Timur, Abd Azis SH MH, menunjukkan komitmennya terhadap perencanaan kota berkelanjutan dengan mendukung konsep forest city yang ramah lingkungan. Dukungan ini disampaikan Bupati Abd Azis dalam rapat koordinasi dengan seluruh Bupati/Walikota, Gubernur, dan Menteri se-Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa, (13/08/2024)

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Abd Azis mengungkapkan, “Sebagai Bupati Kolaka Timur, saya hadir mendengarkan arahan langsung dari Bapak Presiden Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara. Beliau menekankan pentingnya perencanaan kota yang berorientasi masa depan, dengan konsep forest city yang ramah lingkungan. Kami di Kolaka Timur, siap mendukung dan menerapkan konsep ini, demi pembangunan yang berkelanjutan dan lebih baik.” Ujar Azis

Menurut informasi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan menggunakan trem otonom di kawasan inti pemerintahan IKN. Trem ini, yang berfungsi sebagai moda transportasi berbasis energi hijau, menempuh rute dari Grande di depan Istana Negara, melewati berbagai gedung kementerian, dan kembali ke Grande dalam waktu sekitar 7 menit. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap penerapan transportasi berbasis energi hijau di IKN.

Presiden Jokowi menjelaskan, “Kita ingin transportasi massal di IKN itu berbasis energi hijau, dan tadi ART (autonomous rail transit)-nya itu listrik. Itu yang saya harapkan nanti bisa digunakan di IKN. Selain murah, itu energinya hijau.” Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden menekankan pentingnya penggunaan energi hijau untuk masa depan transportasi kota.

Saat ditanya mengenai kesiapan ART untuk digunakan pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Presiden Jokowi memastikan bahwa moda transportasi ini sudah siap beroperasi.

“Tadi sudah digunakan. Jadi kalau kita pakai ART ini memang jalan itu harus lebar dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, jadi memang cukup untuk (ART),” jelasnya.

Presiden juga menyoroti perlunya kota-kota lain di Indonesia mempertimbangkan transportasi massal berbasis energi hijau, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung. Namun, ia mengakui tantangan terkait infrastruktur jalan yang mungkin belum memadai di beberapa kota tersebut.

“Kalau kita pengin kan harganya kira-kira Rp74 miliar per unit. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilonya Rp2,3 triliun. Kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per km,” ungkap Presiden.

Tantangan utama dalam penerapan ART di kota-kota lain adalah ketersediaan jalan yang cukup lebar. “Problemnya sekarang ini hampir di semua kota jalannya kurang lebar, itu masalahnya, jadi tidak semua kota bisa memakai ART,” tambah Presiden Jokowi.

Menurut siaran pers Otorita Ibu Kota Nusantara, trem otonom yang diuji coba ini merupakan teknologi baru dalam moda transportasi darat. Trem otonom ini menggabungkan sistem transportasi light rapid transit (LRT) dan autonomous bus, menandakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota ramah lingkungan dan berbasis teknologi canggih.

Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional sekaligus Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kehadiran para pejabat ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap penerapan teknologi dan perencanaan kota berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN).**(IS/B)

Laporan: Asrianto Daranga

Koran indosultra