Indosultra.com, Unaaha – Pemerintah daerah (Pemda) Konawe, masif dalam menangani Stunting atau kekurangan gizi pada anak. Upaya itu dilakukan dengan survey Stunting dari rumah ke rumah (door to door) warga setiap bulannya, oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan BKKBN.
Kepala seksi bidang Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe, Herniatin SKM. MKes mengungkapkan bahwa tujuan pelaksanaan survey Stunting adalah untuk mengidentifikasi jika ada warga yang memiliki gejala stunting.
Dijelaskan Herniatin, pada November tahun ini ada 823 anak terkonfirmasi Stunting yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Konawe.
” Kalau ada anak yang terindikasi stunting bisa segera kita lakukan tindakan,” katanya saat diwwcarai, Senin (22/11/21).
Selain menjadi prioritas Pemda Konawe dalam penanganan Stunting, hal ini juga merupakan program dari Kementrian Kesehatan dan Kementrian Desa dan Transmigrasi untuk mewujudkan Desa Sehat tanpa Stunting.
Lebih lanjut, Herniatin menjelaskan bahwa penyebab kasus Stunting ini karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pola hidup sehat, pengasuhan anak yang buruk dan pernikahan di bawah umur.
” Selain survey kita juga melakukan sosialisasi perilaku Hidup bersih dan Sehat, (PHBS) ke desa desa melalui puskesmas dan petugas kesehatan yang ada di Desa. Memberikan pemahaman kepada remaja untuk menghindari pernikahan di bawah umur melalui BKKBN di sekolah sekolah,” terangnya.
Ia menambahkan, Stunting adalah salah satu permasalah gizi kronis pada anak balita yang disebabkan kurangnya asupan gizi, sehingga berakibat anak menjadi kerdil dan kurus di usia 2 tahun anak. ” Jika ada anak terkena stunting, kita akan berikan bantuan perawatan kesehatan, makanan tambahan dan vitamin,” tutup Herniatin. (b)
Laporan Febri
Leave a Reply