Indosultra.com, Kendari – Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan kesehatan jasmani dan rekreasi (Penjaskesrek ) FKIP UHO Kendari, Dr. Sawali mengungkapkan bahwa kegiatan mahasiswa di pantai Batu Gong, kabupaten Konawe pada Minggu (11/7/2021) kemarin tidak ada izin dari kampus. Dalam kegiatan praktek itu, sejumlah mahasiswa terseret gelombang tinggi, satu mahasiswa meninggal dan dua orang lagi masih dalam pencarian tim SAR.
Menurutnya, larang kuliah tatap muka itu berdasarkan surat edaran Rektor UHO sejak 2020 hingga saat ini, bahwa semua kegiatan perkuliahan mahasiswa baik non akademik dilakukan secara daring. “Ini juga yang saya sesalkan dosen yang bersangkutan mengambil inisiatif untuk melaksanakan final belajar motorik dilaksanakan di luar kampus. Apalagi musim pandemi, baru ada himbauan PPKM,”ujarnya saat dihubungi Senin (11/7/2021).
Dia juga kembali menegaskan bahwa jangankan di luar kampus, izin untuk melakukan kegiatan di dalam kampus saja tidak diizinkan.”Saya selalu katakan bahwa sampai detik ini keputusan Rektor, arahan Rektor, himbauan rektor perkuliahan itu dilaksanakan secara daring,”tegasnya.
Salah satu mahasiswa Penjaskesrek FKIP UHO, Selmy, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan final mata kuliah motorik yang diikuti kurang lebih 100 orang, namun ada tambahan yang bukan mahasiswa yang sedang rekreasi dalam rombongan mereka. Terkait izin kegiatan, kata dia tidak ada izin dari kampus, hanya tetap didampingi oleh dosen mata kuliah inisial AA, dengan keadaan cuaca pantai pada saat itu kurang baik.
“Rencana berangkat jam 9, tapi terlambat berkumpul, Kita berangkat dari kampus sekitar jam 10an, tapi belum sampai pantai kita sudah kena hujan di jalan. Pas sampai pantai sekitar berapa menit langsung turun hujan deras. Dan kapan waktu selesainya kita tidak dikasih tau,”ujarnya saat dihubungi via chat, Senin (12/7/2021).
Ia menambahkan bahwa kejadian tersebut berawal saat teman-temannya berniat membantu pengunjung yang tenggelam dengan saling berpegangan tangan. Namun karena ombak besar menghantam sehingga pegangan mereka terlepas yang mengakibatkan teman-temannya berhamburan ikut terbawa arus ombak laut.
Ia menambahkan, semua orang panik pada saat itu, karena ternyata setelah dicek dua orang teman mereka ikut menjadi korban. “Karena mereka kecapean berusaha selamatkan diri masing-masing, mereka pasrah mi jadi tenggelam, kurang lebih seperti itu,” terangnya.
Diketahui saat ini operasi SAR pencarian para korban memasuki hari kedua setelah kejadian pada Minggu (11/7/2021). Korban yang masih dalam pencarian yaitu atas nama Robin Mahasiswa UHO, dan Muhammad Akhir, warga Batu Gong. (a)
Laporan : Ramadhan
Leave a Reply