Jalan di Konawe Rusak Parah, Warga Terjebak Lumpur Hingga Tidur di Jalan

Jalan di Konawe Rusak Parah, Warga Terjebak Lumpur Hingga Tidur di Jalan

Indosultra.com, Konawe – Video pasangan suami istri beserta anaknya tengah berbaring di samping jalan rusak di kecamatan Latoma, kabupaten Konawe, Provinsi Sulawes Tenggara (Sultra) viral di media sosial (Medsos)

Jalan yang menghubungkan Kecamatan Latoma, Kabupaten Konawe dengan Kecamatan Uluiwoi dan Kecamatan Uesi Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sultra rusak parah. Warga harus bermalam di jalan, di tengah hutan, karena kendaraan terjebak kubangan lumpur hingga nekat tidur di jalan di tengah hutan.

Kejadian ini telah bagikan di Medsos melalui akun Facebook @Eed Lathoma. Ia membagikan momen tersebut di beranda facebook dan menuliskan pesan kepada Bupati Konawe, anggota DPRD Konawe, Gubernur Sultra, anggota DPRD Sultra, Presiden Joko Widodo hingga anggota DPR RI untuk memberikan perhatian atas kondisi tersebut.

“Lihatlah nasib mereka, warga Kecamatan Latoma, Konawe dan warga Kecamatan Uluiwoi dan Kecamatan Uesi, Kolaka Timur yang sangat memprihatinkan akibat jalan tanah yang semakin parah. Mereka harus bermalam di jalan, di tengah hutan, karena kendaraan mereka terjebak kubangan lumpur,”tulis Eed Lathoma.

Edi mengatakan, warga yang tidur di lokasi jalan rusak itu mempunyai anak yang masih berusia 2 tahun, yang ikut tertidur di tengah jalan dengan hanya beralaskan terpal robek tanpa atap di tengah hutan belantara. Dan para guru yang mau mengajar di sekitar kecamatan Latoma juga ikut merasakan parahnya akses jalan, hingga harus berjibaku dengan lumpur bersama pemotor lain yang terjebak lumpur.

“Tentunya sangat ironis ketika dia besar nanti, lalu bercerita bahwa di zaman kepemimpinan bapak Bupati Kery Saiful Konggoasa, kepemimpinan Gubernur Ali Mazi, dan kepemimpinan Presiden Jokowi, dia pernah tidur di tengah jalan, di tengah hutan dan di malam penuh gigitan nyamuk akibat kendaraannya tidak bisa melintas di jalan yang rusak parah,”lanjutnya.

Saat dihubungi tim awak media, pria yang juga berprofesi sebagai guru SD itu menegaskan kejadian itu memang benar adanya. Diabdikan oleh temannya yang kebetulan lewat jalan tersebut pada pagi hari, sontak kaget melihat kejadian itu, pikirnya mereka korban begal. “Tapi ternyata ada anaknya yang berdiri, berarti bukan ji. Ternyata mereka bermalam di situ satu malam,”katanya.

Ia menjelaskan, jalan penghubung antara kecamatan Usinua dan kecamatan Latoma serta ke wilayah Kolaka Timur mengalami kerusakan sepanjang 10 kilometer. Dijelaskan, sebelumnya jalan ini pernah diperbaiki namun pangerjaannya asal-asalan tidak dibuatkan drainase atau saluran air, sehingga ketahanan jalan tidak begitu baik ketika hujan turun. Akibatnya timbulnya kubangan air, kendaraan mobil dan motor bahkan sampai terendam dan tak bisa bergerak. Padahal jalan tersebut merupakan salah satu jalan transmigrasi warga dan juga penghubung provinsi.

“Adapun perbaikan, hanya berupa penimbunan saja. Dulu pernah ada suka demo, tapi hanya untuk minta penimbunan, ada ji yang suka demo itupun anak-anak dari Unaaha yang punya keluarga di daerah itu,”terangnya.

Edi menambahkan, kondisi jalan rusak itu sudah terjadi sejak dirinya bertugas sebagai guru di wilayah itu, yakni tahun 2008.

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra