Ketgam: Cabub Konut, Ruksamin saat menyampaikan orasi politik diacara kampanye terbatas gabungan 6 desa di Kecamatan Lasolo bersama Cawabu Konut, Abu Haera, Ketua Tim Kampanye, Sudiro, partai petinggi Partai PDIP, Nasdem, Golkar, PBB, Gerindra dan seluruh tokoh-tokoh masyarakat.
Indosultra.Com,Konawe Utara-Hujatan dan fitnah bertubi-tubi menyerang pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin-Abu Haera. Hal itu, sebagai senjata lawan politik untuk menjatuhkan pasangan tagline Rabu ini pada pemilihan kepala daerah (pilkada).
Menanggapi hal itu, cabup Konut, Ruksamin menyampaikan jika dirinya ikhlas dan sabar difitnah serta dihujat. Namun, kata dia yang perlu diketahui sejak menjabat sebagai Bupati Konut pada 2016 lalu dirinya terus bekerja keras memberikan yang terbaik untuk daerah serta masyarakat, bukan merusak.
Dijelaskan, sejak menjabat pada 2016 lalu dirinya diperhadapkan dengan masalah keuangan daerah. Dimana, Pemerintah Konut mengalami devisit anggaran sampai Rp 300 miliyar. Persoalan itu, membuatnya putar kepala menata sistem pengelolaan keuangan daerah.
Alhasil, tanpa ada campur tangan secara pribadi, kelompok, keluarga maupun politik di 2016 Pemda Konut meraih Opini Dengan Pengecualian (ODP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sampai 2017, 2018, 2019 dan 2020 Dirinya berhasil melepas keterpurukan keuangan daerah dan mendapatkan Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) 4 kali berturut-turut.
Keberhasilan mengelolah keuangan, menjadikan Konut sebagai daerah berprestasi bidang keuangan dan mendapatkan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari Rp 700 miliyar lebih menjadi Rp 923 miliyar di 2020 ini. Segala proses pembayaran hak-hak pegawai sampai mitra pemerintah terealisasikan dengan baik tanpa hambatan.
“Silahkan fitnah dan hujat saya, tapi yang perlu diketahui saya menjabat sebagai bupati untuk memperbaiki daerah dan masyarakt, bukan merusak,”ungkap pria bergelar doktor ini diacara kampanye terbatas gabungan 6 desa di Kecamatan Lasolo beberapa hari lalu.
Tuntas atasi keuangan daerah, mantan Ketua DPRD Konut ini terus memikirkan kemajuan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti, program baesiswa pendidikan dan BPJS kesehatan gratis untuk genarasi muda serta masyarakat Konut.
Tiap tahunnya pihaknya mengalokasikan anggara beasiswa sekitar Rp 7 miliyar untuk 2.500 lebih generasi lokal Konut yang tengah kuliah. Mulai di jurusan kedokteran di Negara China, agro industri di Universitas Lakidende, dan diperguruan tinggi lainnya sampai kepada ratusan tenaga guru honorer.
“Untuk BPJS kesehatan gratis sekitar Rp 6 miliyar kita anggarkan tiap tahunnya untuk 26 ribu orang masyarakat kita. Ini sepenuhnya ditangung oleh pemerintah dan dapat digunakan diseluruh rumah sakit,”terangnya.
Aksi program kerja pro rakyar seperti, bantuan kemasyarakatan bidang perikanan, pertanian, ketahanan pangan pun terus dilakukan hingga secara bertahap memberikan perubahan baik bagi kehidupan masyarakat. Tak habis sampai disitu, komunikasi dan koordinasi ke pemerintah pusat juga dilakukan untuk memperoleh bantuan yang menyentuh ke masyarakat.
Buah dari kerja kerjas itu pihaknya bisa peroleh bantuan. Diantaranya, pembangunan pasar moderen di beberapa kecamatan, pembangunan listrik diwilayah-wilayah pedesaan, pemasangan KWH gratis, bantuan perumahan, pembangunan jaringan internet, sampai dengan perbaikan jalan-jalan wilayah pedesaan.
Diamenambahkan, kembali tampil dipilkada baginya bukan untuk unjuk kekuatan siapa yang terhebat. Melainkan, betul-betul tulus untuk melanjutkan program kerja yang telah dilakukan agar lebih baik lagi, maju, berkembang, sejahtera dan berdaya saing. Pegembangan penataan wajah Ibu Kota Wanggudu menjadi program prioritas di periode keduanya nanti.
“Saya minta mari kita berdemokrasi dengan baik, tawarkan program kerja kepada masyarakat untuk kemajuan daerah. Tidak mesti harus memfitnah karena itu berdampak buruk bagi daerah kita,”tukasnya.*
Laporan: Zam
Leave a Reply