Gelar Aksi Gizi di Sekolah, Dinkes Provinsi Dan Dinkes Konut Gencar Perangi Stunting Bersama

Indosultra.com, Konawe Utara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar kampanye “Cegah Stunting dan Aksi Gizi” di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA), Konut. Kegiatan melibatkan siswa dan guru, pada Rabu (16/10/2024).

Acara diawali dengan senam bersama, Skrining Hb untuk deteksi anemia untuk remaja putri dan sarapan bersama dengan menu gizi seimbang. Kemudian dilanjutkan penyuluhan tentang gizi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Mereka menjelaskan betapa pentingnya asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kepala Dinkes Provinsi Sultra, Usnia mengatakan aksi bergizi sudah menjadi target yang harus dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Sultra, salah satunya di Konut bersinergi dengan Pemda melalui Dinas terkait di Konut.

” Jadi untuk tahun ini kami melaksanakan aksi bergizi kegiatan di 3 Kabupaten, pertama di Konawe Utara, Kedua Buton Tengah, dan Ketiga Konawe Kepulauan, “Kata Usnia.

“Kita menginisiasi kegiatan ini agar seluruh remaja putri kita ini, tidak anemia, kemudian untuk kedepan mereka bisa menjadi seorang ibu yang sehat, “ujar Usnia.

Lebih lanjut, Usnia mengungkapkan angka stunting Sultra berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat dengan Teknologi Elektronik (e – PPGBM) yaitu 11 persen dan untuk Konut turun sebesar 5,4 persen.

“Target kegiatan kami seluruh sekolah -sekolah khusunya SMA, kita menginisiasi wajib meminum tablet tambah darah bagi remaja putri SMP sampai SMA, seminggu sekali, minimal 4 kali sebulan, Alhamdulillah di Konawe Utara sudah dilaksanakan, “terang Usnia.

Sementara itu, Kepala Dinkes Konut, Nurjannah Efendi menyampaikan kegiatan aksi bergizi sebelumnya sudah dilakukan disemua Kabupaten, untuk wilayah Konut bersumber dari anggaran APBD Kesehatan Provinsi Sultra.

Beberapa kegiatan serupa sudah dilaksanakan seperti penyuluhan dan sosialisasi di sekolah-sekolah atau masyarakat umum, yang tujuan utamanya adalah menurunkan angka stunting di Konut.

“Kegiatan-kegiatan penyuluhan semacam sudah kami laksanakan di SMA-SMA melalui Puskesmas-puskesmas di wilayah Masing-masing sekolah, “ungkap Nurjannah Efendi.

Nurjannah juga menambahkan dalam aksi itu semua ikut terlibat dan bersinergi baik, baik lintas sektor atau pun program. Ia berharap dari program itu, tingkat Prevalensi stunting Konut berada diangka kecil atau nol persen.

” Yang hadir Dikegiatan ini ada beberapa Opd, beberapa Dinas, Kami berharap dari kegiatan ini, tingkat Prevalensi Konawe Utara, yang tadinya 5,4 persen, InsyaAllah untuk saat ini targetnya kami sebesar 3 atau kedepan zero, “tutup Nurjannah.

Dari informasi yang dihimpun pada 05 Juli 2024, gerakan pengukuran stunting dengan EPPGBM di Sutra telah berhasil mengukur peserta posyandu (khususnya balita) hingga mencapai angka 95 persen atau sebanyak 192.910 balita.

Informasi yang didapatkan dari Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Prov Sultra melalui Koordinator Program Manajer (KPM)-nya Adi Supryatno, bahwa dari angka 192.910 balita tersebut ada sebanyak 21.522 balita atau 11, 16 % yang ditengarai sebagai balita stunting.

Data tersebut memang belum tergolong data resmi mengingat belum ada rilis resmi hasil EPPGBM secara nasional. Namun hasil tangkapan data dari lapangan nampaknya, jika data tersebut valid, informasi ini justru menjadi kabar gembira bagi warga Sultra sehingga tidak lagi merasa resah berlebihan dengan keberadaan stunting di Tanah Anoa Sultra.(IS/ADV/B)

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!