Indosultra.Com, Konawe Utara – Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif gelar Focus Group Discussion (FGD).
Acara itu berlangsung saat tim Kementerian Pariwisata Bidang Sub Koordinator Penganggaran melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) di Kabupaten Konut soal pengembangan destinasi wisata pada Jumat (3/11/2023).
Kedatangan tim Kementerian Pariwisata disambut langsung Bupati Konut Ruksamin diwakili Kepala Dinas Pariwisata Konut, Riyas Aritman bersama jajarannya.
Disela kegiatan monev, juga dilangsungkan FGD bertempat di Desa Ulu Sawa terkait progres pengembangan destinasi wisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diwilayah itu.
“Tujuan kedatangan Kementerian Pariwisata dalam rangka monitoring evaluasi pengelolaan pariwisata, sekaligus memberikan materi pada kegiatan FGD,”ungkap Kadis Pariwisata Konut, Riyas Aritman diruang kerjanya, Rabu (8/11/2023).
Diterangkan Riyas, dari hasil kegiatan yang berlangsung Dinas Pariwisata Konut akan mendorong Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik tahun 2025 nanti dalam upaya pengembangan objek wisata yang ada di Bumi Oheo, terkhusus Pantai Taipa dan Wisata Air Panas Wawolesea.
“Pesan dari pihak Kementerian Pariwisata untuk bisa mendapatkan alokasi dana DAK Untuk pengembangan pariwisata wajib menyiapkan persyaratan seperti, masterplaen, DED atau desain, dan lahannya,”ujarnya.
“Kalau ketiga hal tersebut diatas dapat dipenuhi, maka dana DAK tematik bisa terwujud mengingat Konut salah satu penyangga wisata Wakatobi,”tambahnya.
Disampaikan, pengembangan sektor pariwisata menjadi skala prioritas diinstansinya sebagai upaya untuk memajukan prekonomian masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pembangunan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saat monev tim kementerian mengunjungi beberapa obyek wisata kita seperti, Wisata Air Panas Wawolesea, dan Pantai Taipa. Intinya kita terus genjot pengembangan pariwisata dan UMKM,”tutupnya.**(IS)
Laporan; Jefri
