Indosultra.com, Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kendari resmi melaunching Aplikasi e-Commerce Komunitas Informasi Masyarakat (eco-Kim). Peluncuran aplikasi berlangsung di Ruang Samaturu Balai Kota Kendari, pada Selasa (24/10/2023) kemarin, dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Kendari, Asmawa Tosepu.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengapresiasi prestasi yang diraih Komunitas Informasi Masyarakat melalui binaan Dinas Kominfo Kota Kendari. Sebab dengan prestasi seperti ini Kota Kendari akan makin dikenal oleh mata nasional. “Kegiatan-kegiatan positif ini seperti perlu didukung disupport oleh pemerintah sehingga akan memberi nilai tambah bagi pengembangan wilayah, pengembangan kota,”kata Asmawa dalam keterangan resminya.
Kepala Biro Umum Kemendagri ini juga mengakui bahwa, UMKM memiliki mental bisnis yang kuat sehingga mampu bertahan meski dalam tekanan ekonomi.
“Kegiatan-kegiatan dalam rangka pemberdayaan UMKM menjadi fokus pemerintah saat, karena dengan mengembangkan UMKM maka kita mengembangkan ekonomi rill sesungguhnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa sejak dibentuk pada 9 September 2023 jumlah pengunjung eco-KIM telah mencapai sekira 13.000 kunjungan dengan jumlah UMKM sebanyak 108, sementara untuk produk UMKM sebanyak 385 jenis.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Kota Kendari, Nismawati menjelaskan setidaknya ada 10 Komunitas Informasi Masyarakat di Kota Kendari, enam kelompok berada di Kecamatan Puuwatu dan empat kelompok di Kecamatan Nambo.
Dari 10 kelompok tersebut berdasarkan hasil penilaian, KIM Graha Asri Kecamatan Puuwatu menjadi salah satu kelompok yang berhak mewakili Pemerintah Kota Kendari dalam ajang KIM di tingkat Provinsi Sultra Tahun 2023.
“Ternyata terbukti, berdasarkan inovasi dari KIM Graha Asri berhasil menduduki peringkat pertama dalam kompetisi tersebut, sehingga menjadi perwakilan Sulawesi Tenggara untuk mengikuti kompetisi KIM tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Surabaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nismawati menerangkan bahwa
eco-KIM merupakan salah satu inovasi KIM Graha Asri yang berbasis digital. Aplikasi tersebut kata Kadis Kominfo setara dengan aplikasi jual beli online seperti Tokopedia dan Shoppe.
Meski demikian aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan agar penguna layanan eco-KIM makin dimudahkan. Aplikasi ini juga yang menghubungkan marketplace lainnya, seperti Pabalu yang merupakan produk dari Bagian Ekonomi Setda Kota Kendari bekerjasama dengan Perumda Pasar yang juga berfungsi sebagai tempat mengecek harga produk pasar terkini.
“Jadi bapak ibu, kalau mau cek harga bawang jangan sampai misalnya harga bawang misalnya hanya Rp30 ribu kadang-kadang penjualnya bilang Rp40 ribu. Jadi kita sudah bisa tau harga yang normal di pasar itu adalah Rp30 ribu,”terang Nismawati.
Laporan: Ramadhan
Leave a Reply