Dinas Pariwisata Konut Dorong 5 Tempat Ini Masuk Sebagai Peserta Desa Wisata se-Indonesia

Wisata Pulau Labengki

Indonesia.Com,Konawe Utara-Pemerintah Daerah (Pemda), Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pariwisata di 2022 ini kembali mendorong 5 tempat wisata masuk sebagai peserta Ivent Desa Wisata se-Indonesia.

Sebelumnya, Labengki yang berada di Kecamatan Lasolo Kepulauan, Konut, berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu desa wisata bahari terbaik se-Indonesia, dan kembali dipromosikan sebagai upaya pemerintah untuk lebih memajukan, dan mengembangkan wisata yang memiliki ciri khas pulau cinta itu.

BACA JUGA BERITA SEBELUMNYA:Raih Penghargaan Desa Wisata, Labengki Konut Dinobatkan Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional

PLT Kepala Dinas Pariwisata Konut, Azis melalui Kabid Pengembangan Promosi Wisata, Sudarsono mengatakan, tempat wisata yang masuk sebagai peserta desa wisata antara lain, Ulu Sawa, Laimeo, Punggulawu, Taipa dan Labengki.

“Tahun kemarin 2021 cuma 1, tahun 2022 ini ada 5 tempat wisata yang kami dorong. Kami sudah daftar di bulan maret ini, saat ini sementara tahap evaluasi oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kerjasama Kementerian Desa,”kata Sudarsono dikomfirmasi, Kamis (7/4/2022).

Pantai Taipa

Diungkapkan, upaya Pemda Konut dibawah penanganan langsung Bupati Konut, Ruksamin mengembangkan dan mempromosikan tempat wisata di daerah itu memperoleh dampak positif, serta dikenal hingga kemanca negara.

Untuk ivent Desa kampung wisata, diikuti oleh seluruh daerah se-Indonesia yang memiliki tempat wisata. Pengumuman akan disampaikan pada November 2022.

Pantai Pudonggala

“Jadi ivent ini untuk memajukan destinasi wisata dan kampung wisata. Seperti Ulu Sawa, Laimeo kita tetapkan sebagai kawasan wisata kuliner, kita angkat daratnya. Kemudian Taipa, kita angkat kawasan wisata pantainya. Terus Labengki, lebih kewisata bahari, home stay. Dan Panggulawu, sebagai wisata sofenir ekonomi kreatif. Jadi, tiap lokasi wisata berbeda yang kita angkat,”ujarnya.

Pria akrab disapa Sono ini juga menyampaikan, peran aktif para pemerintah desa sangat diperlukan untuk bisa meraih penghargaan sebagai pengembangan desa kampung wisata nasional.

Air Panas Wawolesea

Terlebih, lanjut Sono, peserta yang mengikuti invent tersebut jauh lebih banyak dari sebelumnya. Di 2021 sebanyak 1.500 daerah, sedangkan di 2022 ini sebanyak 3.500 daerah.

“Kalau kita dapat penghargaan dampak memiliki positifnya besar, dimana pihak Kementerian bersama Pemerintah Provinsi akan menangani langsung pengembangannya, dan peroleh bantuan anggaran. Contoh Labengki, saat sudah peroleh bantuan dana Rp500 juta dari Pemprov Sultra untuk pengembangannya,”tutupnya.**(IS). (ADV)

Laporan: Jefri

Koran indosultraKoran indosultra