Indosultra.com, Unaaha – Guna memulihkan ekonomi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kementrian komunikasi dan informatika (Kominfo) Republik Indonesia melalui Balai kominfo Makassar bekerjasama dengan dinas komunikasi dan informatika kabupaten Konawe menggelar pelatihan pengelolaan keuangan digital atau digital enterpreneurship academy (DEA) di salah satu hotel di Unaaha, Senin (7/2/22).
Kegiatan pelatihan ini dibagi dalam 4 angkatan yang diikuti oleh 640 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang berada di kabupaten Konawe.
Muchlis Amin. ST. MT.
Koordinator pengembangan SDM Balai pengembangan sumber daya manusia Kominfo RI mengatakan, kegiatan pelatihan ini sebagai upaya mengembangkan SDM pelaku UMKM yang ada di kabupaten Konawe.
” Kegiatan ini nantinya akan menjawab tantangan digital marketing di era revolusi industri 4.0 hingga nantinya pelaku UMKM mampu melakukan pengelolaan keuangan, mendapatkan akses permodalan yang efisien dan berkualitas,” jelasnya.
Di tempatmpat yang sama, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa melalui sekretaris daerah Dr. Ferdinand Sapan. MH mengatakan, kegiatan digitalisasi menjadi sangat penting di era 4.0 di mana semua orang bisa menjadi pengusaha dengan memanfaatkan teknologi secara positif.
” Digitalisasi marketing atau E-Commerce adalah tantangan bagi pelaku UMKM, yang bila dikelola dengan baik akan menjadi peluang yang sangat menjanjikan bagi pelaku usaha yang mampu untuk berinovasi,” sebut Ferdi
Salah satu peserta pelatihan, Yulianti (35) dari kelurahan Lalosabila sebagai angkatan pertama mengungkapkan, dirinya berharap dengan pelatihan ini usaha kios sembako yang saat ini dirintis bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Harapannya kami bisa mendapatkan tambahan modal usaha. Alhamdullilah sesuai penyampaian pak kadis perindag usai pelatihan, kami bisa mengajukan tambahan modal di dinas perindag dengan melampirkan sertifikat pelatihan kegiatan ini,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Usman Robinson (31) pemilik Warkop di kecamatan Konawe mengatakan bahwa pandemi covid yang melanda membuat penghasilan usahanya berkurang, belum lagi harga bahan produksi usaha yang tinggi.
” Saat sekarang sulit pak, penghasilan tidak mampu menutupi biaya produksi seperti listrik, wifi, belum lagi biaya perawatan kita. Bukan hanya persoalan tambahan modal, tetapi pemerintah mampu memberikan solusi atas persoalan yang kami hadapi,” harapnya. (b)
Laporan : Febri
Leave a Reply