Indosultra.com, Unaaha – Seorang pria berinisial S (41) warga Desa Diolo, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe tega menganiaya kekasihnya inisial SY (35) dengan menggunakan parang hingga tewas, Senin (21/11/22) siang tadi.
Peristiwa tragis itu bertempat di rumah kepala desa Diolo, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe.
Berdasarkan video singkat yang diterima awak media, sebelum kejadian di rumah Kepala desa Diolo, pelaku S (41) mengatakan bahwa dia merasa dikhianati oleh SY (35) yang merupakan kekasihnya.
“Siapa yang tidak sakit hati. Saya kasi dia uang berjuta-juta malah dia pergi dengan laki-laki lain,” kesalnya dalam video berdurasi 2 menit, 19 detik.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Konawe AKP Moch Jacub Nursagli Kamaru STr SIK melalui keterangan tertulisnya mengungkapkan, awalnya pelaku S (41) bersama korban SY (35) mendatangi rumah Kepala Desa Diolo atas nama Juwartin untuk menyelesaikan persoalan pribadi antara pelaku dan korban.
“Korban SY bersama temannya M datang ke rumahnya kepala desa Diolo untuk menyelesaikan permasalah pribadi antara pelaku S dan korban SY, dan dimediasi oleh kepala Desa Diolo dalam hal ini ibu Juwartin, ” terang Jacub.
Mediasi antara pelaku dan korban di rumah kepala desa Diolo berlangsung alot. Hingga akhirnya pelaku S (41) menyeret korban SY (35) ke dapur, lalu melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang hingga akhirnya korban SY (35) meninggal dunia di rumah sang kepala desa.
“Sekitar Jam 15.00 Wita pelaku S tiba tiba menyeret korban SY masuk ke dapur, dan korban SY berteriak minta tolong sehingga kepala desa Diolo serta warga sekitar yang mendengar langsung masuk ke dapur dan mendapati pelaku sudah memarangi korban dengan mengunakan parang yang ada di dapur kepala desa Diolo. Hingga mengakibatkan korban mengalami luka-luka dan meninggal di tempat,” bebernya.
Terkait modus pelaku melakukan penganiayaan Kasat Reskrim Polres Konawe belum bisa memberikan jawaban pasti, karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Pelaku dan barang bukti saat ini sudah diamankan pihak Polsek Bondoala untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya. (b)
Laporan : Febri
