Indosultra.com, Tirawuta – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi, berdialog langsung dengan petani di kabupaten Kolaka Timur (Koltim) saat peresmian Bendungan Ladongi, Selasa (28/12/21).
Dengan kehadiran bendungan itu, Presiden berharap bisa menjawab keluhan dan kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan.
“Tanpa air tidak mungkin kita bisa mencapai yang namanya ketahanan pangan yang baik, kedaulatan pangan yang baik, dan kemandirian pangan yang baik,” ungkap Jokowi kepada para petani.
Kepala Dinas (Kadis) tanaman pangan dan Peternakan Koltim, Hamdi mengatakan dengan diresmikannya bendungan ini ketersediaan air semakin terjamin bagi petani.
“Tadinya mungkin lahan sawah kami diolah hanya dua kali setahun karena keterbatasan air, maka dengan ini indeks produksi mungkin bisa tiga kali musim per tahun,” terangnya.
Lebih lanjut Hamdi berharap, dengan adanya bendungan Ladongi mampu meningkatkan penghasilan petani di Koltim.
“Mudah-mudahan petani di Koltim semakin sejahtera karena ketersediaan air bagi petani sudah terpenuhi, sehingga peningkatan indeks produksi yang tadinya 20 bisa menjadi 30, dengan 3 kali musim,” tambah Hamdi.
Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan peresmian sambil menumpangi perahu naga di bendungan tersebut.
“Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara pada pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Jokowi.
Jokowi berharap kehadiran bendungan tersebut, bisa memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dalam rangka mendukung kemandirian, kedaulatan, dan ketahanan pangan.
Di samping untuk fungsi irigasi bagi empat kabupaten di sekitarnya, Bendungan Ladongi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata, terutama wisata air. Presiden Jokowi sendiri langsung menjajalnya dengan menumpangi perahu naga bersama sejumlah menteri yang mendampinginya.
“Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini juga bisa dipakai sebagai tempat wisata sehingga ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendungan Ladongi juga berfungsi untuk penyediaan air baku sebanyak 120 liter per detik, reduksi banjir sebesar 176,6 meter kubik per detik, dan potensi listrik sebesar 1,3 megawatt. Bendungan ini dibangun pada 2016-2021 dengan biaya Rp1,2 triliun.
Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare. Bendungan Ladongi nantinya akan bisa mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten di sekitarnya, yakni Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Pj. Bupati Kolaka Timur Sulwan Aboenawas.
Setelah meresmikan bendungan Ladongi dan berdialog bersama 6 perwakilan petani di Kolaka Timur, Presiden kembali ke pangkalan angkatan udara Haluoleo Kendari dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, dan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah untuk meresmikan Waduk Pidekso. (b)
Laporan : Febri Nurhuda
1 Comment