Ketgam:Rumah Warga dan sarana pendidikan di wilayah Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, hancur rata tanah akibat tanah longsor diduga akibat aktivitas penambangan dan guyuran hujan.(Indosultra.Com).
Indosultra.Com, Konawe Utara-Tanah longsor terjadi diwilayah Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Akibat insiden itu rumah warga hancur rata tanah. Tak hanya itu, sarana pendidikan sekolah Daerah Tambang Desa Tapunggaya juga turut hancur akibat hantaman tanah longsor.
Peristiwa itu diketahui terjadi, Minggu, (11/7/2021) sekitar pukul 23.00 wita. Tanah bercampur lumpur berwarna merah membanjir wilayah tersebut.
Beruntung insiden memilukan itu, tidak menelan korban jiwa. Namun, kerugian warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Anak sekolah juga terancam tak laksanakan proses belajar mengajar.
Wilayah Desa Tapunggaya, diketahui tempat berlangsungnya aktivitas penambangan biji nikel. Puluhan perusahaan beroperasi di kawasan itu.
Selain itu, juga ada Desa Mandiodo, Desa Tapuemea dan Mowundo. 4 desa ini, diapit perusahaan-perusahaan tambang yang aktif beraktivitas lakukan penambangan.
“Tanggal, 11/07/2021 terjadi longsor, 1 rumah ludes rata, tidak ada korban jiwa, satu RT penuh dan lumpur di dusun 2 RT 04 Desa Tapunggaya,”tulis Udi meneruskan pesan Whatt kepada awak Media Indosultra.Com.
Baca Juga: Status Banjir Konut Naik Siaga ll, Jalan dan Rumah Warga Banjir, BPBD Siaga 24 Jam
Kejadian ini, juga membanjir komentar dimedia sosial (medsos) akun facebook milik Jusrinmando yang memosting kejadian tanah longsor di Desa Tapunggaya.
“Hancur rumah warga Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara di hantam tanah longsor,”tulisnya di akun facebook miliknya 2 jam lalu disertai puluhan komentar warga net.
“Ini bencana tidak ada yang bisa disalahkan antara masyarakat dan penambang. Yaaa ini namanya nikmat membawa sengsara,”balas Mahmud Kiran dikolom kementar Jusrinmando.
“Astagfirullah kasian ya Allah,”balas WatySam dengan emoji sedih.
Tanah longsor terjadi diduga akibat guyuran hujan yang terus turun di wilayah Bumi Oheo itu. Tidak adanya serapan dan pembungan air, menjadi pengaruh kuat terjadinya bencana alam itu.
Wilayah tersebut, juga dulunya merupakan area pegungungan yang ditumbuhi pohon-pohon lebat nan hijau. Namun, setelah adanya penambangan biji nikel, gunung tersebut di kupas habis oleh para penambang.
Kini warga setempat hanya bisa meratapi kesedihan atas peristiwa yang terjadi. Dan berharap adanya solusi serta bantuan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait.
“Masuk di Tapunggaya. Lokasi di SDN 7 molawe longsor disana,”ungkap Subar salah satu pegewai Dinas Pendidikan Konut.***(IS)
Laporan:Redaksi
Leave a Reply