Bupati Koltim Resmi Mulai Pembangunan Balai Sabha Agung Putemata Untuk Masyarakat Adat

Bupati Koltim Resmi Mulai Pembangunan Balai Sabha Agung Putemata Untuk Masyarakat Adat
Bupati Koltim, Abdul Azis bersama jajaran.

Indosultra.com, Kendari – Bupati Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdul Azis, akhirnya meletakan batu pertama pembangunan Balai Sabha Agung (Wantilan) Adat Eka Buana, di Desa Putemata, pada Rabu (5/4/2023).

Dalam acara itu turut hadiri Ketua Adat, Eka Buana Gede Putu Widiana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Koltim Made Mulyana, Kepala Bidang Binmas Hindu Kemenag Sultra, Komang Sukayasa, dan Kadis Kominfo Koltim I Nyoman Abdi.

Bupati Koltim, Abdul Azis mengaku sangat mengapresiasi dan menghormati semangat dan mimpi besar pengurus adat yang menginisiasi bisa ada pembangunan rehab secara total gedung ini. Dikatakannya, gedung lama yang sudah berdiri hampir 50 tahun dan baru akan direhab total ini, sangatlah berarti bagi seluruh masyarakat adat.

“Kalau mamu membangun jangan berfikir bagaimana dana dulu. Tetapi dengan kemauan dan tekad yang kuat, dengan niat suci semua pemangku seperti yang ditunjukkan hari ini, semua bias terlaksana. Dan pemerintah daerah akan mensupport hal ini,”ujar Abdul Azis dalam rilisnya, Rabu (5/4/2023) siang.

Lebih lanjut, Abdul Azis mengungkapkan dirinya hadir di Koltim untuk menjadi pemimpin semua masyarakat tanpa harus membedakan suku, agama, golongan dan lain sebagainya.

“Cemburu dan curiga itu ibarat rayap yang akan merusak pondasi cinta. Perbedaan itu adalah hal biasa, tapi bagaimana kita bisa persepsi dalam membangun Koltim kearah yang lebih baik,”ungkapnya.

Sementara itu Ketua Adat Eka Buana,
Gede Putu Widiana, menerangkan jika desa adat sangat kuat dan mendukung proses pelaksanaan keagamaan. Terbentuknya desa adat masih jaman kerajaan, sampai saat ini masih eksis didaerah perantauan dimanapun mereka berada.

“Jumlah kami saat ini di desa adat ini, kurang lebih dua ribu jiwa, yang tersebar di tujuh desa dan dua kecamatan yakni Loea dan Ladongi. Kami juga merasa bersukur dan bangga, karena pa bupati menerima perbedaan dan kemajemukan di Koltim ini. Jujur pak, barusan saya merasakan ada pemimpin yang membuka lebar-lebar ruang untuk diskusi tentang penbangunan di Koltim ini,”pungkasnya.

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra