Indosultra.Com,Kendari – Empat lembaga resmi pengumpulan dana Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk warga Palestina mengimbau agar lebih berhati-hati dalam menyumbangkan uang mereka agar tidak disalah gunakan.
Empat lembaga tersebut yakin, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tenggara atau MUI Sultra, dan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Saat di wawancara, Ketua BAZNAS Sultra Punardin mengatakan, bahwa penggalangan dana itu semua harus dikordinasikan dengan satu tempat yaitu di BAZNAS karna kita tahu bersama bahwa pihaknya tidak mau ada hal- hal yang tidak diinginkan terjadi dan disalahgunakan.
“Untuk itu kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Sultra untuk memonitor setiap lembaga atau organisasi yang melakukan penggalangan dana di Kota Kendari. Takutnya kami dari BAZNAS Sultra jangan sampai penggalangan dana ini disalah gunakan,” ujarnya, Sabtu (18/11/2023)
Untuk , Punardin kita belajar dikejadian yang lalu, bahwasanya ada dana yang mengalir di pembiayaan terorisme sehingga Baznas berharap samua penggalangan dana ini satu koordinasi.
“Sekarang ini kami sudah melakukan interiventasi makanya kami koordinasi dengan Polda Sultra ada berapah lembaga yang sedang melakukan penggalangan dana karna yang resmi itu dari pemerintah dari BAZNAS, dan NU dan Muhammadiyah,” katanya.
Kita tahu bersama menyalurkan dana itu tidak segampang yang kita pikirkan, karena di Palestina tidak mudah bagi kita masuk kesana karna ini terakit diplomasi antar negara.
“Untuk itu BAZNAS Sultra menghimbau untuk penggalangan dikordinasikan di BAZNAS Provins,” jelasnya.
Ditempat yang berbeda, KH Mursyidin mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati memberikan sumbangan dalam aksi penggalangan dana untuk Palestina yang dilakukan masyarakat umum karena dikhawatirkan disalahgunakan.
“Jangan sampai penggalangan dana Palestina, tidak sampai. Pura-pura buat Palestina tapi kemudian dibelokkan. Jadi hati-hati penggalangan dana oleh masyarakat umum karena bisa saja dana tidak sampai ke sana tapi dimanfaatkan untuk kegiatan lain,” ujar Mursyidin, Senin (20/11/2023).
Ia menyarankan kepada masyarakat yang ingin menyisihkan uangnya untuk Palestina dapat menghubungi atau mendatangi lembaga yang jelas dan terifikasi.
“Di sana sudah jelas pemerintahan Palestina, jadi lebih terukur kemana disalurkan. Jadi jangan sampai ngumpul-ngumpulin tapi kemudian tidak jelas,” ujarnya.
Oleh karena itu, terhadap banyaknya aksi-aksi penggalangan dana, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
“Pengawasan Pemda ini harus dikoordinasikan jadi pengepul dana tadi harus di awasi kalau perlu di imbau, ditanyakan apakah terhubung dengan pemerintahan Palestina. Jangan sampai ngaku untuk orang Palestina, nyatanya tidak karena banyak yang nggak sampai,” terangnya.
Ketua FKPT Sultra, saat ini banyak sekali organisasi-organisasi atau lembaga yang tidak resmi yang melakukan penggalangan dana untuk disumbangkan di Palestina. Lembaga resmi yang diakui untuk menerima dan menyalurkan bantuan ke Palestina itu ada di surat edaran pemerintah.
“Dan di Sultra ada dua lembaga yang besar yakni Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) kalau di Muhammadiyah namanya LAZISMU Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah kalau di NU namanya Lazisnu, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama,” ujarnya, Sabtu (18/11/2023).
Lanjutnya, Kitakan melihat yang sekarang yang melakukan penggalangan dana itu tidak jelas tertera dari mana lembaganya itu yang pihaknya khawatirkan.
“Saya Sampaikan bahwa masyarakat itu diharapkan mengirimkan bantuan kepada lembaga resmi yang ada di Sultra seperti NU dan Muhammadiyah dan Itu semua dikordinasikan melalui BAZNAS karna BAZNAS ini ada ditingkat provinsi dan tingkat nasional,” jelasnya
Ia berharap kita tidak membatasi menyumbang agar tetapi tolong dilihat lembaga resmi untuk menyalurkan bantuan itu supaya jelas penyalurannya.
Ditempat yang beda juga Drs.KH.Muslim menuturkan, bahwa memang perlu ada subangis terhadap warga Palestina dan uluran tangan sesuai dengan kemampuan.
“Namun kita hanya perlu mengantisipasi lembaga yang melakukan penggalangan dana takutnya lembaga tersebut tidak jelas dan ilegal. Lembaga seharunya jelas dan diakui pemerintah,” ujarnya.
Lanjut Muslim, kalau ada lembaga atau organisasi yang repsentatif yang menyalurkan bantuan itu alahkan bagusnya .
“Sekarang di Kota Kendari ada namanya kelompok Majelis Ta’lim yang di koordinir bu-ibu dan Alhamdulillah sudah sekitar Rp 100 juga uang terkumpul untuk disumbangkan di Palestina,” katanya.
Dan lembaga itu harus terkoordinasi dengan baik apabila tidak teratur dana tersebut tidak akan tersampaikan.
“Dan untuk mengantisipasi hal tersebut ada lembaga yang sudah terifikasi dan diakui oleh Pemda yaitu jalur dari Muhammadiyah itu sudah jelas jalurnya,” tambahnya
Jadi untuk masyarakat yang ragu untuk menyumbakan uang mereka untuk warga Palestina mungkin bisa cari lembaga yang tujuan dan arahnya jelas.
Laporan: Krismawan
Leave a Reply