Indosultr.Com, Konawe Utara – Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), juga memberikan dampak pada kenaikan harga kebutuhan masyarakat. Salah satunya, gas elpiji.
Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Oheo, tepatnya Desa Sabandete menutup Total akses jalan hingga sepanjang 300 meter.
Banjir merendami badan jalan jalan hingga setinggi orang dewasa, sehingga mengakibatkan arus lalulintas lumpuh total.
Masyarakat yang akan menyebrangi jalan harus menggunakan jasa pincara yang sewanya terbilang mahal. Untuk motor Rp 100 ribu dan mobil Rp700 sampai Rp1 juta rupiah.
Situasi itu membuat beberapa wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Oheo seperti, kecamatan Landawe, Langgikima, Dan Wiwirano berdampak pada kondisi kebutuhan dapur masyarakat akibat kesulitannya akses jalan.
Harga kebutuhan masyarakat naik, salah satunya tabung gas elpiji ukuran 3 kg dari harga Rp30 rupiah naik menjadi Rp75 ribu rupiah.
Mangatasi cepat hal itu, Pemda Konut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) turun langsung mendistribusikan gas elpiji dengan harga normal yakni Rp22 ribu.
Sekertaris Dinas Perindag Konut, Indra Thalib, S.Pd.,M.Pd mengatakan, distribusi gas elpiji dilalukan untuk mengatasi terjadinya kenaikan harga. Khususnya, di Kecamatan Langgikima , Landawe dan Wiwirano.
“Kita berikan harga normal pertamina Rp22 ribu per tabung,”ungkapnya kepada awak media.
Indra menyampaikan, langkah cepat pemerintah mendistribusikan gas elpiji sesuai instruksi Bupati Konut, Ruksamin agar tidak ada terjadi permainan harga yang dilakukan oleh oknum-oknum pedang nakal.
Mantan Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ini menambahkan, jika pemerintah Konut sudah melakukan pendistribusian sebanyak lima mobil truk, dengan jumlah masing-masing mobil truk berisikan 560 tabung.**(IS/ADV/B)
Laporan: Jefri
Leave a Reply