Indosultra.com, Konawe Utara-Kehadiran PT Lawu Agung Mining (LAM) Kerjasama Operasi Mandiodo, Tapunggaya, Tapuemea (KSO-MTT) berkativitas di sektor penambangan biji nikel mendapat apresiasi banyak pihak. Salah satunya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat (APBMI) Konut.
Bukan tanpa alasan, kehadiran PT LAM bersama KSO-MTT yang menjadi mitra PT Antam Tbk diwilayah Konut dinilai memberika kesejateraan terhadap masyarakat lokal. Beroprasinya perusahaan tersebut di blok Mandiodo membuka lapangan kerja bagi masyarakat pengusaha lokal.
“Masyarakat lokal intinya butuh lapangan kerja, penghasilan dan kesejateraan hidup. Kehadiran PT LAM, KSO-MTT sebagai mitra PT Antam menjawab semua itu,”kata Kata DPC APBMI Konut, Alfian Tajuddin melalui siaran persnya, Jumat (25/3/2022).
Apresiasi dan rasa syukur itu juga diungkapkan Alfian Tajuddin dihadapan Direktur Utama PT Antam, Nico Kanter didampingi jajaran direksi serta Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dan anggota yang dihadiri Kementrian ESDM RI dimes PT Antam di Desa Mandiodo Kecamatan Molawe.
“Sebagai Ketua DPC APBMI Konut mewakili rekan-rekan menegaskan mendukung kehadiran perusahaan Anam, LAM dan KSO-MTT yang sangat peduli eksistensi pengusaha lokal peroleh kesejateraan hidup.menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat,”terangnya.
“Jujur saja hadirnya PT Antam memberikan multi efek pada masyarakat maupun para pengusaha lokal melalui PT Lawu Agung Mining (PT LAM) dan KSO MTT. Sehingga DPC APBMI Konut dapat bermitra dan dilibatkan dalam peran usaha jasa bongkar muat melalui kontraktor mining PT Antam,”tambahnys.
Alumni Fisip UHO itu memberikan masukan dan pandangan terhadap manajemen PT Antam, kedepannya agar para pengusaha lokal dapat berdiri dikaki sendiri perlu diberikan ruang yang lebih luas didalam mengelola sumber daya alam Konut.
“Kami harapkan Antam memberikan ruang khusus bagi pengusaha jasa bongkar muat. Kontraktor mining PT Antam perlu ditegaskan agar memberikan kesempatan luas pada APBMI dalam pengelolaan bongkar muat. Sehingga kontraktor mining fokus pada aktivitas penambangan, tidak perlu masuk pada wilayah bongkar muat, karena sudah ada asosiasi yang menghimpun dikegiatan bongkar muat,”ujar Alfian.
DPC APBMI Konut turut mengundang Dirut PT Antam, ESDM dan Komisi VII DPR RI guna melakukan audiens lebih serius. “Tak hanya itu, APBMI turut menyarankan pada DPR RI agar persoalan regulasi yang menjadi penghambat mendapatkan dukungan dari senator pusat dalam memperjuangkan para pengusaha lokal yang ada di Konut.
Sementara Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menyarankan agar PT Antam dapat berkomunikasi dengan baik dengan semua elemen. Agar tercipta multi efek ekonomi. Tentunya aspek lingkungan, pelibatan masyarakat harus terawat dan terkomunikasi semua.
“Kami hadir ingin tahu persis masalahnya dan akan mencari jalan keluar atau problem solving. Bukan datang memperkeruh masalah. Pak Niko tadi sudah kita dengar beberapa masukan, ini yang harus dikomunikasikan semua,”ujar politik Partai Nasdem.**(IS).
Leave a Reply