Berbeda Dalam Mendukung Paslon, Pasutri di Koltim Baku Bombe

Ilustrasi

Berbeda Dalam Mendukung Paslon, Pasutri di Koltim Baku Bombe

Indosultra.Com,Kolaka Timur- Memang betul kata orang bahwa ‘politik itu kejam’. Dia mampu datang untuk menghantam. Meretakan bahkan bisa menjadi ancaman bagi kerenggangan sebuah hubungan selamanya. Tergantung pembawaan.

Politik kental dengan nuansa, lawan bisa jadi kawan, kawan bisa menjadi lawan. Dan yang abadi hanyalah kepentingan. Baik kepentingan khusus (pribadi) maupun demi kepentingan umum.

Bermain politik tentu ada konsekuensinya. Bisa jadi baik (positif), bisa juga buruk jadinya (negatif). Kebanyakan yang dijumpai adalah keretakan hubungan atau silahturahmi diantara sesama pegiat politik secara pribadi, lalu kemudian berimbas pada hubungan relasi masing-masing (akibat pengaruh).

Lebih parah, kalau keretakan itu sudah menyusup sampai kedalam rumah tangga. Apalagi kalau sepasang suami-istri (pasutri) masing-masing memiliki ayam jago, ditambah sudah “kesurupan politik”, maka itu tentu akan menjadi sekat dinding cinta, kasih sayang diantara mereka.

Seperti terjadi pada sepasang suami istri yang ada di Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim),Sulawesi Tenggara. Sebut saja nama samarannya Tono dan Tini.

Gegara berbeda pilihan di pilkada Koltim 2020 ini, keduanya memiliki hubungan yang kurang harmonis belakangan ini (egosentris). Mereka sudah tak lagi saling bertegur sapa,bermain manja-manja dan saling melontar senyum sumringah. Baku bombe (istilah lokal Sultra tidak saling tegur).

Tono dengan bulat menjatuhkan pilihannya kepada pasangan calon (paslon) Tony Herbiansah-Baharuddin (nomor urut 1), sedangkan Tini dengan tegas menjatuhkan pilihan hatinya kepada paslon dengan nomor urut 2, Samsul Bahri Madjid-Andi Merya Nur (SBM).

Mirisnya, keduanya sama-sama bersikeras mempertahankan “ayam jagonya”. Tono berkeinginan melanjutkan dua periode Tony Herbiansah, sementara Tini bertekad mengganti Bupati Koltim, cukup satu priode saja dan digantikan oleh Samsul Bersama Mery.

Masih seputaran Kecamatan Tirawuta. Perbedaan warna pilihan juga terjadi disalah satu desa di wilayah ini. Seorang bapak harus berseberangan dengan anak kandungnya sendiri dikancah pilkada Koltim. Si bapak mendukung Tony Herbiansah-Baharuddin sedangkan si anak mendukung SBM. Hubungan keduanya juga berlangsung renggang.

Variasi lain bias politik di sebuah desa yang masih juga berada di wilayah ibu kota kecamatan Tirawuta. Disini, perbedaan pilihan justru terjadi antara seorang kakak dan adiknya. Si adik cenderung memilih Tony-Baharuddin, sementara si kakak memilih SBM. Lagi-lagi, berseberangan jalan menjadikan hubungan kedua saudara kandung ini retak.

Dengan perbedaan ini tentu menjadi pelajaran penting dalam mendedikasikan diri dikancah politik. Karena politik itu adalah dunia yang sarat dengan pertarungan dan kepentingan. Hubungan yang baik atau silahturahmi tak boleh dipatahkan oleh keegoisan politik.*

Laporan:Zamrul

Koran indosultraKoran indosultra