Indosultra.com, Unaaha – Puluhan warga Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe menutup jalan Poros Tongauna – Abuki dengan menggunakan kayu dan ban bekas. Aksi ini dilakukan warga
lantaran kecewa proses pekerjaan jalan kurang lebih sepanjang 5 kilometer tak kunjung selesai.
Hari (35), perwakilan warga mengungkapkan bahwa proyek jalan ini telah berlangsung selama 4 bulan lalu, tetapi pihak kontraktor maupun pengawas tidak serius untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Kami meminta kepada pihak yang bertanggung jawab agar segera menyelesaikan pekerjaan jalan ini, kalaupun terlambat minimal ada penyiraman yang dilakukan setiap hari,” terangnya.
Hal yang sama juga dijelaskan tokoh pemuda kecamatan Tongauna, Anci. Menurut dia, dirinya bersama masyarakat sudah cukup sabar dengan kondisi jalan yang berdebu, dan tidak rampung pengerjaannya hingga hari ini.
Di tempat yang sama, Kapolsek Tongauna Iptu Lauhil Mahaful mengimbau agar masyarakat menahan diri, dan tetap mengedepankan dialog dengan baik karena persoalan ini menyangkut kepentingan banyak orang.
“Kami sampaikan agar masyarakat bersabar. Jangan sampai persoalan ini disusupi dan dimanfaatkan orang orang tertentu untuk kepentingan pribadinya” tegas mantan Kapolsek Sawa.
Dihubungi terpisah, pengawas pekerjaan dinas PU Provinsi Sultra, Rajanun saat dikonfirmasi via sambungan telepon mengungkapkan bahwa pihaknya telah memutus kontrak dengan kontraktor.
“Tahun depan tender ulang. Proses keuangannya baru 36 persen sedang volume mereka yang terlaksana di lapangan sudah 58 persen,” kata Rajanun.
Lebih lanjut ia menambahkan, waktu kontrak tinggal 10 hari lagi namun pihaknya khawatir dengan sisa waktu yang kami berikan pihak kontraktor tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya sehingga negara akan mengalami kerugian.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, nampak masyarakat berkumpul dan memastikan kendaraan tak ada yang melewati jalan tersebut. Akibat kejadian itu, arus lalu lintas kendaraan di jalan poros Tongauna-Abuki macet sepanjang 500 meter.
Sebagai tambahan, pengendara mini bus dan kendaraan bermotor bisa menggunakan jalur alternatif di jalan desa Andeposandu, namun bagi kendaraan berat seperti truk diimbau untuk tidak melintas sampai ada pemberitahuan lanjutan. (a)
Laporan Febri
