Indosultra.com, Kendari – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari menanam pohon Tabebuya dirangkaikan dengan lomba memunggut sampah di sekitar perairan Teluk Kendari atau tepatnya di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kamis (10/6/2021). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ( HLHS) yang diperingati setiap tanggal 5 Juni.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara DLH Kota Kendari dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) itu, diikuti oleh 28 warga yang berada di seputaran Kelurahan Petoaha.
Kepala DLH Kota Kendari Nismawati mengatakan peringatan HLHS digelar dengan aksi mengangkut sampah yang berada di laut.
“Pada saat acara triathlon, 10 hari sebelumnya kita selalu bersihkan. Kemudian saya datang ke sini, saya lihat banyak sampah di laut,” ujar Kadis DLH Nismawati di lokasi kegiatan.
Kata Nismawati, sampah – sampah tersebut merupakan sampah kiriman dari sebagian masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkung.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Nahwa Umar. Ia menjelaskan bahwa dalam lomba memunggut sampah itu, bukan hadiahnya yang menjadi utama tetapi bagaimana kita disadarkan untuk menjaga lingkungan kita. “Janganembuang sampah sembarangan, terlebih karena kita berada di pinggiran laut,” ujar Nahwa.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari DLH Kota Kendari, kini sampah yang berada di laut lebih banyak ketimbang sampah yang berada di darat. ” Sampahi darat sudah mulai terkendali, namun sekarang yang banyak muncul sampah di laut, tidak terkendali,” ujarnya.
Di tempat yang sama Ketua TP – PKK Kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain mengatakan, peringatan HLHS ini dilakukan agar adanya pembiasaan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. “Kita tau laut ini merupakan halaman buat mereka dan sekaligus mata pencarian buat mereka,” terang Sri.
Menurutnya, jika laut bersih terbebas dari tambahan sedimen maka biota laut bisa survive, karena habitatnya tetap baik dan tentu saja ikan dan yang lainnya bisa tetap terjaga.
Sekira 100 Kg lebih sampah yang terkumpul dalam Lomba memunggut sampah di laut, selanjutnya sampah – sampah tersebut akan dijadikan Batako, kerjasama Pemkot Kendari dan JARS Foundation. (b)
Laporan Rachmat Ramadhan
Leave a Reply