Wabup Konut Marah Saat Sidak Temukan Kehadiran ASN Hanya 30 Persen, Sanksi Tegas Menanti Dan Pemberhentian TPP

Indosultra.Com, Konawe Utara – Wakil Bupati Konawe Utara (Konut), Abu Haera turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di instansi-instansi. Kegiatan itu melibatkan Asisten lll Setda Konut, Kominfo, dan Satpol PP Konut, Rabu 5 Maret 2025.

Sidak perdana di mulai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKPSDM) Konut. Kedatangan Wabup Konut, Abu Haera di instansi langsung memasuki tiap-tiap ruangan mengecek kehadiran ASN. Selanjutnya di Dinas Pendapatan dan Dinas Perizinan PMPTSP, Satpol PP.

Dalam kegiatan itu, Wabup Konut, Abu Haera marah saat melakukan sidak langsung. Bagaimana tidak, ia menemukan hanya sekitar 30 persen pegawai yang masuk berkantor.

Hal itu didapatinya saat memeriksa semua ruang kerja, serta absen dan melakukan apel barisan di depan kantor instansi masing-masing.

“Ini wartawan catat semua, ini kehadiran hanya 30 persen dari puluhan pegawai yang ada. Ini yang tidak kita inginkan tolong supaya di tegaskan kehadiran kerja ASN,”tegas Wabup Konut, Abu Haera saat sidak di Kantor BKPSDM, Bapenda, Perizinan DPMPTSP, Dan Satpol PP.

Wabup Konut, Abu Haera mengatakan, ASN memiliki tugas tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik sebagai penyelenggara pemerintah, pembangunan, dan pemasyarakatan.

Sehingga, kata Abu Haera tidak ada alasan bagi ASN untuk tidak melakukan tugas tanggung jawabnya sesuai yang diberikan.

“Apalagi pemerintah melalui kebijakan pimpinan bapak bupati sudah berikan tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk kesejahteraan pegawai. Jadi, tidak ada lagi kata malas-malasan,”tegas Wabup Konut Abu Haera berikan arahan kepada pegawai saat sidak.

Wabup Konut mengungkapkan, banyak ditemukan ASN yang tidak hadir melaksanakan tugas. Bahkan, ditemukan hingga pukul 10.00 saat sidak masih banyak terdapat yang belum masuk kantor.

“Saya minta kepala Dinas jangan sembunyi itu pegawai yang malas. Buat absen dua. Yang manual dan yang anawai. Agar kita pantau langsung, kita akan beri sanski dan sampai pemberhentian TPP,”tegasnya.

Ia juga menegaskan, persoalan politik telah selesai, Pemeirntah Konawe Utara telah memiliki pimpinan baru. Sehingga tidak adalagi istilah dukungan politik Berkibar dan SR di pemerintahan.

“Kita inginkan semua bersinergi, bekerja dengan baik. Meningkatkan kedisiplinan, kualitas dan etos kerja agar pelayanan pemerintahan berjalan baik. Program dapat sukseskan demi kemajuan daerah dan masyarakat,”tutupnya.***

Laporan: Redaksi

error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!