Modus Membuka Segel Kepala Gas Cara Oknum Pangkalan Nakal Di Lambudoni Konut Timbun Ratusan Tabung Elpiji

Modus Membuka Segel Kepala Gas Cara Oknum Pangkalan Nakal Di Lambudoni Konut Timbun Ratusan Tabung Elpiji

Indosultra.com, Konawe Utara – Penelusuran awak media Indosultra.Com menguak cara oknum pangkalan gas elpiji nakal di Wilayah Desa Lambudoni, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), menimbun bahan bakar itu terungkap.

Dari keterangan yang diperoleh oleh satu warga, Marwan. Ternyata pihak pangkalan nakal ini menggunakan modus membuka tutup atau segel kepala gas elpiji untuk mengelabuhi masyarakat seolah-olah stok gas elpiji yang di simpan telah habis.

Kemudian, gas tersebut di balik kebawah sehingga terlihat gas itu telah kosong. Padahal, ratusan gas yang ditemukan di dalam rumah pemilik pangkalan di Desa Lambudoni itu ternyata rata-rata masih berisi gass siap pakai.

“Itu dia buka tutup kepalanya tabung gas. Baru dia balik, dia susun sehingga terlihat seakan-akan telah habis. Padahal masih berisi semua gasnya,”ungkap Marwan memberikan keterangan nya, Jumat 21 Februari 2025.

Pola main pangkalan nakal ini, setelah menampung gas tersebut, selanjutnya akan di jual ke pengecer dengan harga yang lebih mahal mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per tabung.

Gas elpiji yang di stok kan di pangkalan Lambudoni ini merupakan gas elpiji subsidi yang di peruntukan bagi masyarakat dengan harga jual seharusnya Rp 22 sampai Rp 23 ribu.

Ulah oknum pangkalan nakal ini membuat masyarakat kesulitan peroleh stok tabung gas elpiji 3 kilo.

Diberitakan sebelumnya, dugaan penimbunan gas elpiji tabung 3 kilo kembali terjadi di wilayah Desa Lambudoni, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penimbunan gas elpiji 3 kilo ini ditemukan di sebuah pangkalan atau agen penyalur gas elpiji di wilayah Desa Lambudoni.

Pergerakan pangkalan nakal ini tercium oleh warga sekitar yang curiga adanya permainan gas oleh pihak pangkalan.

Pasalnya, setiap kali gas datang dengan stok ratusan tabung warga tidak kebagian dengan alasan dari pihak pangkalan jika gas nya sudah habis terjual.

“Baru tadi malam datang jumlah banyak, tiba-tiba pagi kita mau datang beli ini di pangkalan ini sudah habis. Kan Tidak masuk akal,”kesal Marwan

Benar saja, saat warga melakukan pemeriksaan di pangkalan gas elpiji tersebut di temukan ratusan tabung gas yang masih berisi di simpan oleh pihak pangkalan di dalam sebuah rumah.

Situasi itu, sontak membuat warga setempat kaget dan langsung memviralkan ulah oknum pangkalan tersebut.

“Jadi ini saya lihat dia pura-pura buka kepalanya/penutup ini tabung gass, jadi seakan-akan sudah habis. Padahal Tidak masih tertampung, di timbun ini dalam rumah,”beberapa Marwan dengan nada tinggi.

Pihak warga setempat menuding pangkalan nakal ini melakukan permainan harga, di mana pihak pangkalan tidak menjual ke warga-warga, melainkan menjual ke kios-kios dengan harga yang jauh berbeda dengan harga pangkalan.

“Dia suplai di pengecer ini. Kalau harga pangkalan kan 20 ribu lebih. Sementara di harga pengecer dia jual 30 ribuan lebih,”ungkap Marwan.***

Laporan: Redaksi

Koran indosultraKoran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!