Gempa Beruntun Terjadi di Koltim, Masyarakat Mulai Khawatir dan Waspada

Indosultra.com, Kendari – Serangkaian gempa beruntun telah mengguncang Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam beberapa hari terakhir, meninggalkan jejak kekhawatiran dan kehati-hatian di kalangan penduduk setempat.

Gempa-gempa tersebut, yang mayoritas berkekuatan sedang hingga kuat, telah memicu kepanikan di beberapa wilayah Koltim.

Dari informasi yang dihimpun awak media, gempa bumi kuat terjadi pada Rabu (29/1/2025). Guncangan gempa pertama yakni Magnitudo (M) 5,1 terjadi sekitar pukul 08.50 Wita. Kemudian gempa bumi kedua berkekuatan M 4,3 terjadi pada pukul 10.02 Wita. Dan disusul kembali gempa ketiga dengan kekuatan M 4,7 pada pukul 11.51 Wita.

Akibat dari Gempa itu, pihak BMKG menyebutkan sedikitnya 31 KK dan 31 unit rumah warga terdampak. Dan jumlah tersebut masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Gempa beruntun sudah mulai dirasakan warga selama 5 hari baik dari intensitas sedang dan akhirnya kuat secara berturut-turut. Gempa terbesar dirasakannya dengan kekuatan M 5,1 pada Rabu (29/1/2025) lalu.

Gempa terus berurut terjadi pada Kamis (30/1/2025) kekuatan M 2.2, Pukul 21.16 Wita , Lokasi 4.06 LS, 121.77 BT (4.0 kilometer Barat Daya Lalolae, Koltim Kedalaman 5 kilometer. Lalu gempa M 2.2, Pukul 21.16 WITA, Lokasi 4.06 LS, 121.77 BT (4.0 kilometer BaratDaya Lalolae, Koltim) Kedalaman 5 kilometer dirasakan di Koltim II-III MMI.

Dan pukul 21.57 Wita, Gempa kembali mengguncang wilayah Lalolae, Kabupaten Koltim.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa informasi gempabumi tersebut berkekuatan Magnetudo 3.3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.09 LS, 121.80 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7.3 kilometer, Tenggara Lalolae, Kabupaten Koltim Provinsi Sultra, pada kedalaman 5 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa rangkaian gempa tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar Aktif Zona Sesar Kolaka.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif zona Sesar Kolaka di Tenggara Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, “kata Rudin, Kamis (30/1/2025).

“Gempa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa beruntun di Kolaka Timur yang terjadi sejak 24 Januari 2025 dengan M4.9, dimana gempa M3.3 yang terjadi saat ini merupakan kejadian gempa yang ke 234,” Ungkapnya.

Salah seorang warga asal wilayah rate-rate, Koltim mengungkapkan kekhawatirannya.
” Saat ini kita masih terus waspada, karena gempa masih terasa beberapa kali, sekang kita tidak berani tidur dalam rumah. Lebih baik tidur diteras rumah, kita selalu siaga untuk mengamankan keluarga dan harta benda kami.”ujarnya, saat dihubungi via telpon, Kamis (30/1/2025).

Hingga kini pihak Pemerintah Daerah Koltim telah meningkatkan kewaspadaan dengan mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang namun siaga. Sejumlah warga juga telah diungsikan ketempat aman. Dan instruksi sekolah diliburkan sementara.

“Kepada seluruh jenjang satuan pendidikan atau sekolah, aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara atau diliburkan,” kata Azis dalam surat edarannya, Rabu (29/1/2025) lalu.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra