Menanti Puluhan Tahun Terbangun, Akhirnya Jembatan Jalur Ekonomi Masyarakat Kecamatan Poli-Polia Terjawab di Era Bupati Abdul Azis

Indosultra.Com, Kolaka Timur – Setelah menanti puluhan tahun, masyarakat Desa Wia-Wia, Kecamatan Polipolia, akhirnya bisa merasakan manfaat dari pembangunan jembatan yang menghubungkan desa mereka dengan berbagai kawasan ekonomi.

Sebuah jembatan yang sangat penting untuk aktivitas masyarakat setempat, terutama dalam akses menuju persawahan dan jalur distribusi hasil pertanian. Pada Rabu (11/12/2024), jembatan yang menggunakan konstruksi Bailley yang selama ini diimpikan akhirnya tuntas dibangun, menandai sebuah sejarah baru bagi perekonomian desa tersebut.

Pembangunan jembatan ini memerlukan perjuangan yang panjang. Sejak 2013, masyarakat setempat mengeluhkan kondisi jembatan yang rusak parah, yang menghambat akses mereka menuju persawahan di Desa Polenga Jaya, Kecamatan Polipolia. Kehadiran jembatan ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan waktu tempuh, serta memberikan dampak positif bagi sektor pertanian dan perekonomian lokal.

Pekerjaan pemasangan konstruksi jembatan dilakukan dengan cara manual, menggunakan tenaga manusia dan alat bantu seperti takel, dongkrak hidrolik, serta peralatan tukang lainnya. Proses ini menjadi tantangan tersendiri, namun dengan semangat gotong-royong dan kerja keras, jembatan yang menggunakan konstruksi Bailley dengan panjang bentangan 30 meter akhirnya selesai pada akhir tahun 2024 ini.

Jembatan ini menjadi vital bagi masyarakat Desa Wia-Wia, terutama untuk akses menuju berbagai sektor ekonomi, terutama pertanian. Sebelumnya, warga dan pemerintah Desa Wia-Wia telah mengajukan permohonan perbaikan jembatan kepada Bupati Kolaka Timur, Abd. Azis SH MH. tak butuh lama,
tanggapan cepat dan responsif dari Pemda Koltim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim Dewa Made Ratmawan ST MT. akhirnya membawa harapan tersebut menjadi kenyataan.

“Keberadaan jembatan ini sudah lama dinanti. Kami sangat bersyukur kepada Bupati Abd. Azis yang mendengarkan keluhan masyarakat dan segera menindaklanjuti. Ini adalah bukti nyata dari program GEMAS (Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat Koltim) yang telah banyak membantu warga dalam memperbaiki infrastruktur di daerah ini,” ungkap Dewa

Dewa menjelaskan bahwa jembatan penghubung di Dusun 4 Anawula ini sebelumnya dalam kondisi rusak berat, dan telah mempengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat.

“Jembatan ini sangat vital, bukan hanya untuk akses pertanian, tetapi juga untuk kebutuhan transportasi sehari-hari. Kehadirannya kini sangat dinantikan oleh warga,” kata Dewa.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemda Koltim untuk merealisasikan pembangunan jembatan ini, mulai dari koordinasi dengan Kementerian PUPR hingga Balai Jalan Nasional (BPJN) Sultra. Sinergi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci keberhasilan proyek ini, yang dapat selesai tepat waktu di penghujung tahun 2024.

Meski jembatan telah selesai dibangun, Dewa menegaskan bahwa masih ada beberapa pekerjaan lanjutan yang perlu diselesaikan untuk memastikan fungsinya optimal. Salah satunya adalah pemasangan bronjong pengaman sungai dan peningkatan jalan usaha tani di sekitar ruas jalan tersebut. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan jembatan terhadap erosi dan memastikan kelancaran transportasi.

“Selain jembatan, kami juga akan fokus pada peningkatan jalan usaha tani agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses lahan pertanian mereka. Ini akan memberikan dampak besar bagi perekonomian desa, serta mempermudah distribusi hasil pertanian ke pasar,” tambah Dewa.

Pembangunan jembatan ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga simbol perubahan dan kemajuan bagi masyarakat Desa Wia-Wia. Bagi mereka, jembatan ini adalah harapan yang akhirnya menjadi kenyataan, sebuah bukti bahwa pemerintah daerah kolaka timur bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Laporan: Asrianto Daranga.

Koran indosultraKoran indosultra