Indosultra.com, Kendari – Kasus yang menimpa seorang guru honor, Ibu Supriyani, di Baito Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dituduh menganiaya siswanya yang merupakan anak polisi kini viral dan menjadi perbincangan masyarakat. Berita mengenai penangkapan Ibu Supryani yang dianggap tidak adil ini viral di media sosial, memicu gelombang protes dan dukungan dari masyarakat.
Sejak kasus ini mencuat, tagar #Saveibusupryani menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. Banyak netizen menyuarakan solidaritas dan mendukung perjuangan Ibu Supryani, menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakadilan terhadap pendidik yang berdedikasi.
“ #saveibusupryani. Jangan mentang-mentang aparat seenaknya saja memperlakukan guru honor, ngaca sama diri sendiri, gimana oknum aparat berlaku kasar pada rakyat!!, “tulis akun idlannita5, dalam kolom komentar postingan Instagram Ustadz @Hilmi.Firdausi, Selasa (22/10/2024).
Ustadz Kondang Hilmi Firdausi pun turut mengajak netizen meramaikan tagar #savebusupriyani. Hal itu sebagai bentuk kepedulian terhadap penanganan kasus Supriyani mendapat keadilan.
“Dihari santri ini, mari serempak ramaikan, tagar #saveibusupriyani, guru SDN Baito Konawe selatan yang ditahan karena menegur siswa yang nakal yang ortunya adalah oknum aparat, sungguh uroni nasib guru dinegeri ini, Ayo pak prabowo angkar harkat, martabat dan kesejahteraan guru dinegeri ini jika benar-benar ingin menuju Indonesia emas, 2045,”tulisnya.
Dukungan juga datang dari organisasi guru, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat lokal, yang akan mengadakan aksi solidaritas di depan kantor pemerintah setempat pada Kamis 24 Oktober 2024. Mereka menyerukan penegakan hukum yang adil dan meminta agar pihak berwenang meninjau kembali kasus ini.
Dengan semakin meluasnya protes dan dukungan di media sosial, harapan akan keadilan bagi Ibu Supryani semakin menguat.
Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan bagi para pendidik dan upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Masyarakat berharap agar kasus ini segera diselesaikan dengan adil, dan Ibu Supryani bisa kembali melanjutkan tugasnya sebagai pendidik tanpa rasa takut.
Laporan : Ramadhan
Leave a Reply