Indosultra, Com, Kolaka Timur – Bupati Kolaka Timur, Abd Azis, memimpin kegiatan Road Show Silaturahim Kebangsaan yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Koltim. Acara ini berlangsung pada Jumat, (20/09/ 2024), di tiga kecamatan: Lalolae, Tinondo, dan Mowewe.
Dalam kegiatan ini, Abd Azis menyampaikan tema “Mari kita rawat kebhinekaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa”. Ia dihadiri oleh pimpinan OPD, kepala desa, serta pihak terkait lainnya.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin Kesbangpol Koltim yang dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman suku bangsa.
Bupati Abd Azis mengingatkan pentingnya menjaga tali silaturahmi antarwarga. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
“Terlalu mahal untuk terpecah belah karena isu politik identitas. Mari ciptakan keteduhan dan damai dalam menyambut pesta demokrasi 27 November 2024,” ungkapnya.
Acara ini juga mencakup dialog interaktif, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Bupati dan jajarannya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Badan Kesbangpol Koltim, Subhan Jaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar organisasi masyarakat, partai politik, dan masyarakat umum. Ini adalah langkah untuk membangun hubungan harmonis antara pemerintah dan warga.
Tahun lalu, kegiatan serupa diadakan dengan seluruh pimpinan partai politik, sementara pada tahun 2022, silaturahmi diadakan dengan ormas pasca-pilkada. Kegiatan ini bertujuan untuk menghindari perpecahan di tengah masyarakat.
Subhan Jaya juga menyoroti pentingnya asimilasi suku bangsa di Kecamatan Lalolae, Tinondo, dan Mowewe. Sejarah menunjukkan bahwa wilayah tersebut telah lama terjalin dengan baik.
Ia menceritakan tentang Daeng Magasing, seorang saudagar dari Luwuk yang membantu kerajaan Mekongga mengatasi perompak. Kisah ini mencerminkan pentingnya kerjasama antar suku bangsa.
Setelah peristiwa tersebut, Daeng Magasing menikahi anak bangsawan dan memperkuat ikatan antar suku. Sejarah ini penting untuk diingat sebagai bagian dari identitas masyarakat Kolaka Timur.
Subhan Jaya menegaskan bahwa kerukunan umat beragama dan suku bangsa di Kolaka Timur sangat tinggi, mencapai angka 82%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu hidup rukun meskipun berbeda latar belakang.
Ia juga berpesan agar masyarakat menjaga silaturahmi dan tidak terpecah oleh politik. Perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijak demi menjaga persatuan.
Kegiatan silaturahmi kebangsaan ini dilaksanakan di tiga lokasi: Desa Keisio, Desa Tawa-tawaro, dan Desa Pu’osu. Setiap desa memberikan nuansa dan keunikan tersendiri dalam pelaksanaan acara.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif di antara masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah menuju yang lebih baik. Silaturahmi menjadi jembatan untuk mengatasi perbedaan dan membangun persatuan.
Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam proses demokrasi yang akan datang. Partisipasi aktif warga sangat diharapkan dalam mewujudkan cita-cita bersama.
Dengan semangat persatuan dan kesatuan, diharapkan Kabupaten Kolaka Timur dapat terus maju dan berkembang. Kegiatan seperti ini akan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga harmoni antar suku bangsa di wilayah ini.
Laporan Asrianto Daranga.
Leave a Reply