Nilai Tukar Petani di Sultra Alami Penurunan Ini Penyebabnya

Indosultra.com,Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara merilis beberapa indikator strategis termasuk Nilai Tukar Petani (NTP) yang turun.

Yang dimana, Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan Juli 2024 menurun 1,39 persen dari 117,59 menjadi 115,96.

Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Surianti Toar mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ujarnya.

Lanjut Surianti, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara bulan Juli 2024 turun 1,39 persen dari 117,59 menjadi 115,96. Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sedalam 1,68 persen, lebih dalam dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,29 persen.

“NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut, Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 95,92, Subsektor Hortikultura (NTPH) 113,73, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 134,19, Subsektor Peternakan (NTPT) 106,48 dan Subsektor Perikanan (NTNP) 98,80. Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 119,61 atau naik sebesar 0,70 persen dari bulan sebelumnya sebesar 118,77,” katanya.

Pada Juli 2024 terjadi penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi Tenggara sedalam 0,36 persen yang salah satu penyebabnya didominasi oleh penurunan nilai indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.

Laporan: Krismawan

Koran indosultraKoran indosultra