Ketua TP PKK Kendari Santuni Bocah Penderita Stenosis Pilorus

Ketua TP PKK Kendari Santuni Bocah Penderita Stenosis Pilorus
Tim Penggerak PKK Kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain menyantuni Adnan, bocah pengidap penyakit stenosis pilorus, Jumat (22/04/21). (Istimewa)

Indosultra.com, Kendari – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain menyantuni Adnan, bocah pengidap penyakit stenosis pilorus, Jumat (22/04/21).

Anak pasangan Faizal Razak dan Ismawati, warga Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli ini diketahui mengidap penyakit stenosis pilorus yaitu kondisi abnormal pada bayi yang menghalangi makanan. Sehingga, makanan tidak bisa memasuki usus halus karena adanya penebalan otot pilorus. Kondisi tersebut dapat menyebabkan muntah, dehidrasi, dan kehilangan berat badan.

Pada bayi Adnan sendiri, penyakit ini telah didiagnosis lima bulan yg lalu dan menyebabkan Adnan selalu muntah hitam dan BAB hitam yang diakibatkan oleh pendarahan di pencernaan, sehingga harus melakukan operasi pengikisan otot lambung di RS Wahidin Makassar pada November 2020 lalu dengan bantuan dana yang dikumpulkan oleh warga di sekitar tempat tinggal keluarga ini.

Tidak sampai di situ, pascaoperasi ia mengalami penurunan kondisi yang menyebabkan ia kembali mengalami gejala yang sama sebelum operasi. Untuk itu, bayi Adnan diharuskan kembali melakukan pemeriksaan lebih lanjut di RS Wahidin Makassar, namun sekali lagi keluarga ini terhimpit masalah biaya.

Hal tersebut mendorong Sri Lestari Sulkarnain bersama kelompok masyarakat lainya untuk segera memberikan santunan kepada adnan.

“Saya sangat bahagia, bersyukur dan mengapresiasi partisipasi masyarakat sudah terbentuk dengan baik. Semoga apa yang kita berikan hari ini bisa betul-betul bernilai ibadah, kemudian bisa membawa manfaat untuk kedua orang tua dan keluarga. Kami berharap kesembuhan dari ananda Adnan bisa menjadi hajat terbaik kami semua dikabulkan oleh Allah SWT sehingga ananda bisa beraktifitas dengan normal lagi,” harapnya.

Dikabarkan hari ini Jumat, (22/4) ia didampingi orang tuanya kembali ke Kota Makassar untuk melakukan pemeriksaan di RS Wahidin Makassar.

Laporan: Rachmat Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra