Ruksamin
Indosultra.Com, Konawe Utara-Folusi debu batu bara yang bertebaran di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya di kawasan Kecamatan Motui yang diduga disebabkan dari aktivitas PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) mengancam ribuan jiwa masyarakat diwilayah itu.
Pasalnya, pencemaran udara terjadi hingga menyebabkan keresahan dilingkungan masyarakat. Bagaimana tidak, salah satu dampaknya yang ditimbulkan selain soal kesehatan, sumber air yang digunakan untuk kebutuhan hidup dan aktivitas tercemar hingga berubah warna kehitaman.
Peristiwa itu, menjadi perhatian serius masyarakat dari berbagai element dan mengecam aktivitas perusahaan yang beroperasi di wilayah Morosi, Kabupaten Konawe itu untuk segera di hentikan jika tak ada tindakan antisipasi yang dilakuan pihak PT OSS.
Melihat ancaman folusi yang tidak bisa dianggap sepeleh, Mewakili Pemda Konut, Bupati Ruksamin pun turun tangan langsung menerobos gerbang untuk mengambil langkah cepat mengawal keselamatan masyarakatnya. Alhasil, salah satu pimpinan PT OSS MR. Yim berhasil ditemui.
Koordinasi dan penekanan dilakukan guna menetralisir terjadinya pencemaran debu batu bara yang telah berlangsung lama itu. Dalam pertemuan yang berlangsung Rabu, 21 April 2021 itu melahirkan poin-poin kesepakatan antara lain:
1. Pihak PT OSS segera melakukan langkah2 konkrit untuk mengantisipasi adanya pencemaran debu batu bara, dan akan ditinjau serta dilaporkan perkembangannya setiap akhir bulan
2. Masalah tenaga kerja akan dilakukan perekrutan melalui Pemeritah Daerah Konawe Utara.
3. Jalan batas morosi (Konawe) – Tobi Meita (Konut) jalur alternatif akan segera di beton dan diperlebar sampai ujung jembatan tobimeita, dan akan di mulai pembangunan pada bulan Juli 2021.
4. Pihak PT OSS/ VDNI akan senantiasa berpartisipasi pada kegiatan religi di Konut seperti, menyiapkan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha.
“Semua langkah-langkah ini diambil dalam rangka menjawab keresahan warga saya, khususnya wilayah Kecamatan Motui terkait limbah Debu batu bara,”tegas Ruksamin dikomfirmasi, Kamis (22/4/2021).
Pihaknya mengharapkan agar masyarakat Konut tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
“Kami sudah maksimal berbuat masalah debu batu bara ini, insya allah terus kami dipantau penanganannya dan termasuk saya sendiri yang kawal,”terangnya.
Untuk diketahui, pertemuan tersebut dalam rangka menindak lanjuti rapat koordinasi yang sebelumnya berlangsung di Kantor Bupati Konut beberapa hari lalu yang di hadiri pihak PT OSS seluruh SKPD Konut, Pemerintah Kecamatan Motui, desa, pihak Kepolisian Polres Konut, Polres Konawe, TNI Kodim 1417/Kendari, dan Basarnas.*(IS)
Laporan: Jefri Ipnu
Leave a Reply