Cegah Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pelajar, FKPT Sultra Gandeng BNPT Gelar Sosialisasi

Cegah Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Pelajar, FKPT Sultra Gandeng BNPT Gelar Sosialisasi

Indosultra.com,Konawe Selatan – Mencegah paham radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar, Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sultra menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar sosialisasi.

Kegiatan itu berlangsung di SMPN 1 Konawe Selatan, Rabu (5/6/2024), pagi. Peserta yang hadir di dominasi kalangan pelajar SMP dari SMPN 1 Konsel, MTs Al Farodhy, MTs Nahdlatul Ulum, MTsN 1 Konawe Selatan, MTs Sirajul Munir, para guru, dan perwakilan orangtua siswa.

Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kol (Cpl) Hendro Wicaksono. Turut hadir Ketua FKPT Sultra, Andi Intang Dulung, pemerintah kecamatan, TNI-Polri, dan sejumlah perwakilan dari instansi terkait lainnya di Konsel.

Dalam sambutannya, Hendro Wicaksono, menerangkan sosialisasi ini mengangkat tema Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku. Kata Smart sendiri artinya sehat mental, keluarga cerdas dan tangguh.

Hendro menyebut, paham radikalisme dan terorisme berpotensi terjadi di Indonesia, khususnya di Konsel. Jika kondisi ini dibiarkan, maka perpecahan akan terjadi dan tentunya akan mengancam masa depan generasi muda.

“Salah satu bentuk kepedulian kita kepada mereka adalah membelajarkan mereka sejak dini tentang kehidupan dan cinta tanah air. Anak Indonesia adalah harapan bangsa, anak Indonesia adalah kekayaan yang akan menjadi agen penerus dan generasi emas ke depan,” tegasnya.

Lanjut Hendro, anak-anak akan membanggakan bumi pertiwi dan merekalah kelak yang akan membawa perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Sehingga, saat inilah waktu yang tepat untuk terus menumbuh kembangkan sikap, mental, perilaku, potensi, dan karakter positif mereka.

Sementara itu, Ketua FKPT Sultra, Andi Intang Dulung, menyebut berdasarkan data penelitian BNPT tahun 2023, angka indeks potensi radikalisme banyak terjadi di kalangan perempuan, generasi Z, dan masyarakat yang aktif di medsos serta membuat konten keagamaan.

Kata Intang, keluarga dapat menjadi benteng utama dalam menangkal munculnya radikalisme dan terorisme melalui ketahanan keluarga. Hal itu juga mengacu pada Peraturan Menteri PPPA Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.

“Konsep ketahanan dan kesejahteraan keluarga mencakup, landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial psikologi, dan ketahanan sosial budaya,” tuturnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak orangtua dan masyarakat agar bersama-sama memberikan pemahaman kepada generasi muda agar menanamkan nilai-nilai Pancasila dan toleransi demi menangkal paham radikalisme dan terorisme tersebut.

Laporan: Krismawan

Koran indosultraKoran indosultra