Indosultra.Com, Konawe – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut) bekerjasama dengan Polres Konut, Basarnas, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Konut turun langsung monitoring kondisi banjir yang terjadi dibeberapa wilayah di Konawe Utara.
Pemantauan lokasi banjir dipimpin Wakil Bupati Konut, Abu Haera mewakili Bupati Konut, Ruksamin bersama Kapolres Konut, AKBP Priyo Utomo melalui Kapolsek Asera, Kepala Pos Basarnas Konut dan jajarannya, serta Ketua dan Wakil Ketua F-PRB Konut.
Diwilayah Sabandete, Kecamatan Oheo, terpantau hingga saat ini banjir diikuti arus air yang deras masih masih menutupi badan jalan sepanjang 300 meter.
Antrian kendaraan baik roda dua dan empat yang hendak melintas terlihat sangat panjang menunggu antrian Penyebrangan. Masyarakat setempat, menggunakan jasa rakit untuk membantu para pengendara melintasi area tersebut.
Antrian kendaraan diwilayah itu berlangsung 1 kali 24 jam. Bahkan para pengendara harus rela tidur di wilayah lokasi banjir untuk menunggu antrian.
“Kami meminta masyarakat agar bisa bersabar atas kondisi yang terjadi, karena ini memang musibah alam. Kita tetap terus berdoa agar hujan bisa cepat berhenti, banjir surut,”kata Wakili Bupati Konut, Abu Haera, saat turun memantau kondisi banjir di Sabandete, Sabtu 4 Mei 2024.
“Kami juga meminta masyarakat untuk tetap selalu waspada, dan berhati-hati dengan kondisi saat ini. Dan sedini mungkin bisa selamatkan barang-barang berharga ditempat yang lebih aman,”tambahnya didampingi Kapolsek Asera, dari Basarnas dan tim F-PRB.
Pemda Konut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian Polres Konut, Basarnas, DPRD, dan tim F-PRB Konut turut membantu evakuasi penyebrangan masyarakat, serta mengatur arus Lalulintas.
“Alhamdulillah untuk saat ini tidak ada korban jiwa. Kalau untuk data kerugian lahan pertanian dan lainnya milik masyarakat masih sementara proses pendataan dari tim kami di BPBD di semua wilayah terdampak banjir,”ujar Abu Haera.
Mantan Sekda Konut ini menerangkan wilayah Sabandete Kecamatan Oheo ini merupakan langganan banjir tiap tahunnya. Dimana setiap kali hujan deras turun pasti terjadi banjir dan menutupi badan jalan, sehingga membuat arus lalulintas lumpuh.
“Kami berharap dan menghimbau agar pemerintah pusat, dan dari Balai jalan Sulawesi PUPR ada perhatian khusus untuk pembenahan serta perbaikan jalan di Konawe Utara ini, mengingat tiap tahun Konawe Utara langganan banjir,”pintanya.
Para pengendara yang hendak melintas harus menggunakan jasa rakit yang tarifnya berfariatif mulai dari Rp 50 ribu untuk roda dua dan Rp 500 ribu untuk roda empat.
Sementara di beberapa wilayah kecamatan lainnya, tepatnya Desa Puwanggudu, Kecamatan Asera dan Desa Labungga, Kecamatan Andowia, beberapa rumah, fasilitas ibadah juga terendam banjir.
Bahkan hasil panen masyarakat mulai dari padi, kacang jagung seluas ratusan hektar gagal total akibat diterjang banjir. Masyarakat petani alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.***(IS/ADV/B)
Laporan: Jefri
Leave a Reply