Indosultra.Com,Kendari – Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) memyoroti maraknya penembakan warga sipil oleh aparat kepolisian baik dilakukan secara sengaja maupun karena faktor kelalaian, pada Rabu (21/2/2024)
Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 hingga tahun 2024 telah terjadi tragedi penembakan yang dilakukan secara sengaja maupun karena faktor kelalaian seperti peluru nyasar oleh aparat kepolisian kepada warga sipil.
“Ada penembakan nelayan di Konawe Selatan, kemudian peluru nyasar korbannya seorang mahasiswi dan seorang pelajar dan ada juga oknum polisi yang tembak teman wanitanya,” kata Hendro kepada media ini, Rabu (21/2/24).
Menurutnya, persoalan tersebut mesti di sikapi secara serius baik oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Menkopolhukam RI dan Kompolnas RI.
“Ini persolan serius, oleh karena itu Kapolri, Menkopolhukam dan Kompolnas harus turun langsung dan menyelidiki peristiwa penembakan warga sipil di Sulawesi Tenggara,” jelasnya
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Egis itu menuturkan, bahwa sejak mencuatnya kasus penembakan nelayan di Kecamtan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan hingga adanya pelajar yang menjadi korban peluru nyasar di Kota Kendari, pihaknya belum melihat adanya atensi serius dari Kapolri maupun Kompolnas RI.
“Ini persoalan nyawa, dan bukan hanya terjadi sekali. Mestinya Kapolri dan Kompolnas RI harus memberikan atensi serius terkait tragedi penembakan warga sipil yang terjadi di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya
Selain itu, pemuda yang merupakan mahasiswa S2 Ilmu Hukum UJ Jakarta itu meminta kepada bapak Kapolri untuk mengevaluasi kinerja Kapolda Sultra dan memberikan sanksi yang tegas terkait tragedi penembakan warga sipil hingga maraknya korban peluru nyasar yang terjadi di wilayah hukum Polda Sultra.
“Harapan kami agar kiranya Kapolri mengevaluasi kinerja Kapolda Sultra bahkan memberikan sanksi yang tegas terkait maraknya warga sipil yang menjadi korban peluru dari oknum polisi baik yang dilakukan secara sengaja maupun karena lalai,” harapnya
Terakhir Hendro menyampaikan, akan menyuarakan kasus tersebut hingga sampai ke telinga Presiden RI Joko Widodo.
“Kalau di daerah kami tidak di dengar, maka kami akan kepusat sampai di dengar langsung oleh Kapolri dan Presiden RI,” pungkasnya
Laporan: Krismawan
Leave a Reply