Indosultra.Com, Konawe Utara – Kasus Difetri menjadi perhatian serius pemerintah mulai Pemerintah Pusat, Provinsi, sampai Kabupaten..
Di Kabupaten Konawe Utara (Konut), persoalan Difetri menjadi salah satu program skala prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) Konut melalui Dinas Kesehatan Konut untuk menekan penyebarannya.
Difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka.
Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.
Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit.
Penyakit ini, dapat menyerang orang-orang dari segala usia dan berisiko menimbulkan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Pengobatannya meliputi antibiotik dan antitoksin untuk mematikan bakteri.
Salah satu langkah pencegahan difteri yang paling efektif adalah mendapatkan vaksinasi difteri.
Penjelasan diatas soal difetri ditangani serius oleh Pemda Konut melalui Dinas kesehatan dengan cara melakukan pengobatan vaksinasi dan sosialisasi.
Seperti yang berlangsung baru-baru di wilayah Kepulauan Boenaga Konut, Kecamatan Lasolo Kepulauan.
Melalui Peran Dinas Kesehatan, Pemda Konut menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI), sekaligus penyerahan bantuan sosial untuk Penanggulangan dan Pencegahan penularan penyakit Difteri.
Kegiatan itu, dihadiri Forkopimda Kabupaten Konut, Perwakilan WHO (World Health Organization), Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Sultra, Kepala OPD se-Kabupaten Konut, Camat, Lurah, serta Tokoh Masyarakat dan Masyarakat.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara, Ibu Nurjanah Effendi mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama untuk menekan angka kasus difteri.
Dalam Laporan Ketua Panitia diketahui bahwa berdasarkan data terakhir, sebelumnya ada 2 kasus difteri dengan jumlah kontak erat sebanyak 162 orang. 16 orang telah diambil sampel swabnya dengan hasil 1 orang swab tenggorokan positif difentri.
Sebagai langkah awal telah diberikan antiserum pada 2 kasus tersebut dan pemberian profilaksis pada 353 orang di desa Boenaga untuk mengurangi resiko penularan Difteri.
Untuk selanjutnya imunisasi masal ini akan dilaksanakan dalam 3 tahapan.
Bupati Konawe Utara, Dr. Ir. H. Ruksamin, ST.,MSI., IPU.,ASEAN.,Eng, dalam sambutannya menegaskan bahwa, pihaknya mendukung penuh upaya penanggulangan difteri.
Imunisasi sebagai upaya pencegahan harus lengkap. penguatan imunisasi rutin di seluruh wilayah Kabupaten Konut.
Bupati Konut, Ruksamin juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang mempunyai bayi dan anak-anak untuk melakukan imunisasi secara terjadwal ke Puskesmas terdekat.
Sebab, hanya imunisasi DPT tersebut, kasus difteri ini dapat dicegah dan tentunya dengan pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan lingkungan dimanapun kita berada.
Dirinya berharap Konawe Utara harus bebas dari penyakit Difteri.**(IS) (ADV)
Laporan:Jefri
Leave a Reply