Jumpa Pers, BPS Sultra : Kota Kendari dan Baubau di Februari 2023 Terjadi Inflasi

Indosultra.com, Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengumumkan Perkembangan Indeks Harga di Sultra.
Pengumuman disampaikan dalam Jumpa Pers dan Rilis Berita Resmi bersama Statistik BPS Republik Indonesia (RI) yang disampaikan langsung Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, di Channel YouTube BPS RI dan bertempat Ruang Vicon Lantai 3 (tiga) Kantor BPS Prov Sultra Rabu,(1/3/2023) kemarin.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengumumkan yaitu perkembangan indeks harga konsumen, perkembangan ekspor dan impor sultra, perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel Sultra, perkembangan transportasi Sultra, perkembangan nilai tukar petani Sultra dan luas panen dan produksi padi di Prov Sultra angka tetap. “Dalam perkembangan indeks harga konsumen dalam gabungan 2 Kota yaitu Kota Kendari dan Kota Bau Bau pada bulan Februari 2023 terjadi inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,10 pada tahun ke tahun 6,23 persen,”kata Agnes Widiastuti, dalam rilis pers, Kamis (2/3/2023).

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Inflasi dari tahun ke tahun terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok transportasi sebesar 20,96 persen, kelompok pendidikan sebesar 8,00 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,32 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,56 persen, kelompok perumahan air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,32 persen,

“Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,85 persen, kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 3,39 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,27 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,75 persen serta kelompok kesehatan sebesar 1,38 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi,komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen,”lanjutnya.

Agnes Widiastuti mengungkapkan perkembangan Ekspor di Sultra pada Januari 2023 mencapai US$369,37 juta atau turun 26,63 persen dibandingkan ekspor Desember 2022 yang tercatat US$503,42 juta dan Import mencapai US$249,26 juta, naik 124,85 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 23,28 persen dibandingkan Januari 2022. Untuk tingkat penghuni kamar hotel bintang di Prov. Sultra pada Januari 2023 turun 14,22 poin dan rata-rata lama menginap hotel bintang di Sultra pada Januari 2023 naik 0,27 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya Desember 2022 yang tercatat selama 1,10 hari

“Sehingga jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara pada bulan Januari 2023 turun 11,16 persen, jumlah penumpang angkutan laut domestik yang berangkat pada Januari 2023 tercatat sebanyak 115.035 orang atau naik 0,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 114.025 orang dan jumlah barang yang dimuat oleh kapal domestik mengalami penurunan sebesar 75,65 persen,”ungkapnya.

Ia juga menambah Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra pada Februari 2023 tercatat 98,97 atau mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,03. Untuk penurunan NTP dikarenakan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,32 persen lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani yang turun sebesar 0,26 persen.

“Terakhir luas panen padi pada tahun 2022 mencapai sekitar 118,26 ribu hektar dengan produksi sebesar 478,96 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversi menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 275,06 ribu ton,”tutupnya.(b)

Laporan : Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra
error: Hak cipta dilindungi undang-undang !!